Drone Ukraina Menyerang Wilayah Kursk Rusia, Merusak Lapangan Terbang dan Membakar Depot Minyak

- 19 Desember 2022, 22:04 WIB
Foto menunjukkan terjadi kebakaran di Kursk setelah terjadi serangan drone di area depot minyak.*
Foto menunjukkan terjadi kebakaran di Kursk setelah terjadi serangan drone di area depot minyak.* /Twitter /@AricToler

ZONA PRIANGAN - Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) di wilayah Kursk, yang menyebabkan kebakaran di depot minyak.

Serangan drone itu menimbulkan ledakan keras namun otoritas setempat melaporkan tidak ada korban jiwa. Sementara kebakaran sudah ditangani layanan darurat.

Selain membakar tangki penyimpanan minyak, serangan drone Ukraina juga merusak lapangan terbang, lapor Gubernur Roman Starovoyton di saluran Telegram.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Dikutip Express, Starovoyton berkata: “Tidak ada korban jiwa. Api terlokalisir. Semua layanan darurat bekerja di lokasi.”

Dilaporkan bahwa api sempat menyala tapi tidak diketahui seberapa parah kebakaran tersebut atau apakah ada korban jiwa.

Aric Toler, seorang peneliti di Bellingcat, yang merupakan organisasi berita investigasi, memposting video di Twitter dari Kursk yang menunjukkan banyak asap hitam mengepul dari daerah tersebut.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

Pekan lalu, Starovoyton mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menyebabkan beberapa pemadaman listrik di daerah tersebut dengan menyerang pembangkit listrik, meskipun Ukraina tidak mengakui insiden tersebut.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan bahwa pesawat tak berawak Ukraina menewaskan tiga orang dan melukai empat prajurit di Rusia tengah-selatan.

Serangan terjadi di pangkalan udara Engels 2 dan Dyagilevo di Saratov dan Ryazan, yang menyebabkan dua pesawat rusak.

Baca Juga: Jet Tempur Vladimir Putin Lakukan Tipuan tapi Militer Ukraina Tetap Berhasil Menjatuhkan 60 Rudal Rusia

Ukraina belum mengatakan apakah mereka bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi serangan itu akan menjadi serangan terjauh dari perbatasan Ukraina terhadap pangkalan militer utama sejak perang dimulai pada Februari.

Gleb Irisov, mantan letnan Angkatan Udara Rusia yang meninggalkan militer pada tahun 2020, mengatakan: “Jika memang Ukraina berhasil mencapai pangkalan, itu menunjukkan negara tersebut membuat banyak kemajuan di medan perang.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x