Dia juga menambahkan bahwa wilayah itu dibombardir 74 kali dengan artileri dan mengutuk Rusia yang menargetkan warga sipil.
Yanushevych berkata: "Ini bukan fasilitas militer, ini bukan perang menurut aturan. Ini teror, membunuh demi intimidasi dan kesenangan."
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir
Warga Kota Kherson juga, untuk sementara diminta untuk menghindari kerumunan, mengingat serangan pasukan Vladimir Putin masih bisa terjadi kapan saja.***