Sebuah sumber militer mengatakan kepada New York Times bahwa pejabat menunggu delapan hari sebelum merilis informasi karena 'pengungkapan jenis ini membutuhkan waktu untuk memverifikasi rincian, mendapatkan dan mendeklasifikasi citra dan membuat pemberitahuan yang tepat ke lembaga pemerintah lainnya.'
Laporan Times juga mencatat bahwa pada 22 Desember, sehari setelah pencegatan, Komando Indo-Pasifik AS mengeluarkan pernyataan di mana mereka mengatakan bahwa mereka 'melacak dengan cermat' aktivitas China di Laut China Selatan dan Timur serta Laut China Timur Laut Filipina.
Baca Juga: Sebaik-baik Hari adalah Hari Jumat, Ketahui Enam Keutamaan dan Keistimewaannya
Kedutaan Besar China di Washington DC belum mengeluarkan pernyataan tentang insiden tersebut. Di masa lalu, China mengatakan bahwa Amerika Serikat mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan tidak baik untuk perdamaian.
Pesawat dan kapal militer AS secara rutin melakukan operasi pengawasan dan melakukan perjalanan melalui wilayah tersebut.
China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat tegang, dengan gesekan antara dua ekonomi terbesar dunia atas segala hal mulai dari Taiwan dan catatan hak asasi manusia China hingga aktivitas militernya di Laut China Selatan.***