Walikota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan seorang jurnalis Jepang termasuk di antara yang terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Sejak Oktober, Rusia telah menyerang infrastruktur penting di Ukraina dengan rentetan rudal dan pesawat tak berawak, menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.
Baca Juga: Rusia Kehabisan Rudal, Intel Ukraina Sebut Pasukan Moskow Tidak Punya Kemampuan untuk Merebut Kiev
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba menulis di Twitter setelah serangan itu: “Kali ini, serangan rudal massal Rusia sengaja menargetkan daerah pemukiman, bahkan bukan infrastruktur energi kita."
"Penjahat perang Vladimir Putin 'merayakan' Tahun Baru dengan membunuh orang," kata Kuleba, menyerukan agar Rusia dicabut dari kursi permanennya di dewan keamanan PBB.
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan rudal menghantam sebuah hotel dan rumah terpisah.
Gubernur wilayah sekitar Kiev, Oleksiy Kuleba, telah memperingatkan sesaat sebelumnya tentang kemungkinan serangan rudal yang masuk, dan mengatakan pertahanan udara Ukraina berhasil melumpuhkannya.
“Negara teroris meluncurkan beberapa gelombang rudal. Mereka mengucapkan selamat tahun baru kepada kita. Tapi kami akan bertahan,” tulis Kuleba di Telegram yang dikutip Express.
Serangan itu diluncurkan saat Vladimir Putin mengatakan dalam pesan video tahun barunya bahwa negaranya berjuang di Ukraina untuk melindungi "tanah airnya", dan untuk mengamankan "kemerdekaan sejati".