Jenazah Kamal K.C., kapten penerbangan yang memiliki lebih dari 21.900 jam penerbangan, telah ditemukan dan diidentifikasi. Mayat Khatiwada belum diidentifikasi tapi dikhawatirkan telah meninggal, kata Bartaula.
"Pada Minggu, dia sedang menerbangkan pesawat dengan pilot instruktur, yang merupakan prosedur standar maskapai," kata seorang pejabat Yeti Airlines, yang mengenal Khatiwada secara pribadi.
"Dia selalu siap untuk mengambil tugas apa saja dan telah terbang ke Pokhara sebelumnya," kata pejabat itu, yang meminta tidak disebutkan namanya karena tidak diizinkan untuk berbicara dengan media.
Reuters tidak dapat segera menghubungi salah satu anggota keluarganya. Pesawat ATR-72 yang dipiloti Khatiwada itu berguling-guling sebelum jatuh ke jurang dekat bandara Pokhara dan terbakar, menurut keterangan saksi mata dan video kecelakaan yang diposting di media sosial.
Rekam suara kokpit dan rekam data penerbangan dari pesawat, yang mungkin membantu penyelidik menentukan penyebab kecelakaannya pada cuaca yang cerah, ditemukan pada Senin.
Baca Juga: Rusia Rencanakan Serangan Besar-besaran pada Musim Semi, Jumlah Wajib Militer Akan Diperbanyak
Hampir 350 orang telah meninggal sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal - tempat tujuh dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest - di mana perubahan cuaca tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya.
Pemerintah Nepal menyatakan akan melakukan investigasi menyeluruh terkait kecelakaan pesawat Yeti Airlines yang menewaskan 68 orang, termasuk co-pilot Anju Khatiwada yang telah kehilangan suaminya dalam kecelakaan pesawat serupa di tahun 2006.
Namun, penyebab pasti masih belum diketahui dan akan ditentukan setelah analisis data dari rekam suara kokpit dan rekam data penerbangan yang telah ditemukan.