Dmitry Medvedev: Perang Nuklir Tak Terelakkan jika Pasokan Senjata dari Barat ke Ukraina Terus Berlanjut

- 28 Februari 2023, 11:16 WIB
Para pejabat Rusia menggantungkan prospek pembicaraan sambil menuntut pengiriman senjata ke Ukraina segera dihentikan.
Para pejabat Rusia menggantungkan prospek pembicaraan sambil menuntut pengiriman senjata ke Ukraina segera dihentikan. /Ukrainian Presidential Press Office/UPI

Rusia memiliki hak untuk menggunakan senjata nuklir secara sepihak dalam menghadapi "agresi" bahkan jika lawannya hanya menggunakan senjata konvensional.

Pada awal bulan, Medvedev mengatakan setiap upaya untuk merebut kembali Krimea akan mengakibatkan "kobaran api" di seluruh Ukraina dengan semua kekuatan yang dimiliki Rusia, termasuk senjata nuklir "sesuai dengan dokumen doktrinal kami, termasuk Dasar-dasar Pencegahan Nuklir. "

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

"Semua Ukraina yang tetap berada di bawah kekuasaan Kyiv akan terbakar," kata Medvedev.

Menurut klausul 19 dari fundamental, Rusia dapat menggunakan senjata nuklir "jika terjadi agresi terhadap Rusia dengan penggunaan senjata konvensional, ketika keberadaan negara terancam."

Senin pagi, sebuah pesawat pengintai Rusia rusak dalam serangan drone di negara tetangga Belarusia yang dilakukan oleh kelompok pembangkang yang menentang pemerintah Alexander Lukashenko yang pro-Rusia.

Baca Juga: Bagi Pasangan LDR, Ini Perangkat Ciuman Jarak Jauh Lewat Bibir Silikon yang Syahdu Seharga Rp600.000

Aliksandr Azarov, pemimpin kelompok anti-pemerintah BYPOL, mengaku bertanggung jawab di media sosial atas serangan itu.

Pesawat peringatan dini Beriev A-50 terkena beberapa ledakan di dekat pangkalan udara Machulishchy dekat ibu kota Minsk.

Baca Juga: NASA Memata-matai Zhurong Kendaraan Penjelajah Mars Buatan China dari Luar Angkasa

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x