Pasukan Ukraina Fokus untuk Mencegah Gerak Maju Pasukan Rusia di Garis Depan Donbas Sepanjang Lebih dari 300km

- 25 Maret 2023, 14:11 WIB
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, Komandan Angkatan Darat Ukraina mengunjungi posisi pasukannya di garis depan, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di kota Soledar, wilayah Donetsk, Ukraina, dalam foto selebaran yang dirilis pada 9 Januari 2023.
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, Komandan Angkatan Darat Ukraina mengunjungi posisi pasukannya di garis depan, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di kota Soledar, wilayah Donetsk, Ukraina, dalam foto selebaran yang dirilis pada 9 Januari 2023. /Press Service of the Ukrainian Ground Forces/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Untuk saat ini, pasukan Ukraina masih fokus untuk mencegah gerak maju pasukan Rusia di sepanjang lebih dari 300 km di garis depan Donbas, dari Kupiansk di utara ke Vuhledar di selatan.

"Penembakan di Avdiivka tidak berhenti - artileri, roket, mortir," kata Oleksiy Dmytrashkyvskyi dari komando militer Tavria Ukraina, yang bertanggung jawab atas wilayah selatan, yang mengatakan bahwa ia sedih dengan kondisi yang diderita oleh sebagian besar warga yang tidak ingin pergi, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Serhiy Cherevatyi, juru bicara komando timur yang mempertahankan garis depan di bagian utara, mengatakan bahwa fokus utama Rusia adalah pada bentangan dari Kupiansk ke Lyman yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina tahun lalu.

Baca Juga: Rusia Menekan di Sepanjang Garis Depan Ukraina setelah Laporan Perlambatan Bakhmut

Keduanya mengatakan bahwa Rusia sedang memperkuat diri setelah mengalami kerugian besar. Tidak ada kabar terbaru serupa dari pihak Rusia, yang telah lama mengklaim bahwa mereka telah menjatuhkan banyak korban di Ukraina.

Di Bakhmut sendiri, pasukan Ukraina, yang beberapa minggu lalu terlihat akan mundur, malah bertahan, sebuah strategi yang menurut beberapa pakar militer Barat berisiko karena mereka harus menyimpan kekuatan untuk melakukan serangan balik.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa sekitar 10.000 warga sipil Ukraina, banyak di antaranya adalah orang tua dan penyandang disabilitas, mengalami "kondisi yang sangat mengerikan" di dalam dan di sekitar Bakhmut.

Baca Juga: Laporan PBB: Pakistan Masuk Kategori 'Sangat Tidak Aman terhadap Air'

"Mereka ... menghabiskan hampir sepanjang hari dalam penembakan yang intens di tempat penampungan [bawah tanah]," ujar Umar Khan dari ICRC dalam sebuah konferensi pers.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x