Network
"Kami telah memperbaiki kecepatan inovasi kami atau saya mati sebelum bisa ke Mars,” katanya seperti dikutip laman Mirror.co.uk, baru-baru ini.
Awal tahun ini, Musk mengungkapkan bahwa SpaceX tengah membangun “bandara antariksa mengapung kelas super berat” untuk roket Starship yang bepergian antara Bumi, bulan dan Mars.
Baca Juga: Ledakan Beirut: Apa itu Amonium Nitrat dan Mengapa Begitu Berbahaya?
Tujuan besar sesungguhnya Musk dan SpaceX adalah mempersiapkan koloni manusia di Mars, yang jaraknya 34 juta mil dari Bumi pada titik terdekat, yang kemudian bisa digunakan sebagai basis untuk mengeksplorasi upayanya menjangkau Sistem Tata Surya.
Dalam rangka untuk memperbaiki iklim Planet Mars yang tak dapat dihuni, Musk memiliki rencana menggunakan cermin-cermin raksasa atau bahkan senjata nuklir untuk membuat planet merah ini lebih bisa dihuni untuk manusia.
"Secepatnya Anda bisa mengubah Mars menjadi planet seperti Bumi, tinggal Anda panaskan. Ada cara yang paling cepat yaitu menjatuhkan senjata termonuklir di bagian kutubnya,” ujar Musk dalam sebuah wawancara pada 2014.
Baca Juga: Ditemukan Bangkai Mammoth di Danau Siberia, 10.000 Tahun Setelah Kematiannya
SpaceX kini berencana untuk melakukan beberapa uji coba Starship SN5 sebelum menambahkan kerucut di hidungnya dan fitur aerodinamis lainnya.
"Kita akan melakukan beberapa lompatan singkat untuk menghaluskan proses peluncurannya, kemudian beralih ke ketinggian dengan sirip-sirip tubuhnya,” tweet Musk di pada Rabu, 5 Agustus 2020.***
