Studi Mempertanyakan Manfaat dari Obat Kolesterol

- 8 Agustus 2020, 21:33 WIB
 Makanan yang mengandung kolesterol LDL tinggi, dapat menumpuk plak pada dinding pembuluh darah.*/PIXABAY
Makanan yang mengandung kolesterol LDL tinggi, dapat menumpuk plak pada dinding pembuluh darah.*/PIXABAY /

ZONA PRIANGAN - Ratusan dari jutaan orang di seluruh dunia menggunakan obat penurun kolesterol, seperti statin, namun tinjauan terbaru membuktikan bahwa banyak orang yang tidak mendapatkan manfaat dari pengobatan tersebut.

Para ilmuwan mengatakan tinjauan terhadap 35 obat yang diuji coba secara acak, gagal memberikan manfaat secara konsisten untuk menurunkan risiko serangan jantung, stroke, atau mencegah kematian.

"Normalnya, ketika anda memiliki teori yang mengatakan sesuatu itu bermanfaat, itu seharusnya bermanfaat sampai kapan pun, namun tidak semua dari hasil studi ini memperlihatkan manfaatnya,” kata pemimpin studi Dr. Robert DuBroff.

Baca Juga: Pengusaha Kawasan Berikat Donasikan 500 APD dan 16 Ribu Masker untuk Kesehatan Masyarakat

DuBroff adalah profesor pengobatan klinis di divisi kardiologi dari Universitas New Mexico di Albuquerque, Amerika Serikat, apakah ini berarti DuBroff berpikir pasien seharusnya membuang obat penurun kolesterolnya? tidak perlu demikian.

“Saya kira ini keputusan antara pasien dan penyedia,” jelasnya, namun DuBroff menambahkan, "Jangan salah jalan dengan berpikir bahwa anda bisa memakai statin dan kemudian tidak memperhatikan faktor-faktor risiko lainnya," ujarnya.

"Jangan meremehkan manfaat dari perubahan gaya hidup: Menjaga bobot tubuh pada tingkatan yang diinginkan, konsumsi makanan sehat, olahraga secara teratur, dan jangan merokok," kata DuBroff.

Baca Juga: Mengisap Ganja Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Berbeda dengan hasil studi di atas, Asosiasi Jantung Amerika (AHA) selain menekankan pentingnya gaya hidup sehat, juga merekomendasikan bahwa orang tertentu bisa menggunakan pengobatan penurun kolesterol.

Dr. Donald Lloyd-Jones, presiden Asosiasi Jantung Amerika, berpendapat riset terakhir itu hanya menyandarkan diri pada studi-studi yang masih dipertanyakan dan sisanya pendukung obat-obat penurun kolesterol.

"Statin sangat efektif menurunkan kolesterol LDL [mencegah penumpukan plak pada dinding pembuluh darah],” kata Lloyd-Jones, seperti dikutip laman upi.com, baru-baru ini.

Baca Juga: Rumahnya Ludes, Penderita Stroke Tewas Terbakar

"Statin juga sangat efektif menstabilkan plak yang sudah ada di sana, dan sangat efektif menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, Obat ini juga tidak mahal,” tambahnya.

Sementara riset terakhir memperlihatkan 35 uji coba acak dari obat-obat penurun kolesterol, hanya 13 obat yang menurunkan tingkat LDL (kolesterol jahat), dari 13 obat ini, hanya satu yang menurunkan risiko kematian, lima dilaporkan menurunkan serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: Tantangan Modifikasi Paling Viral LiveModz 2020, Dimulai Jelang IMX 2020

DuBroff mengatakan bahwa penelitian ini menemukan bahwa derajat penurunan kolesterol LDL tidak memiliki korelasi dengan menurunnya serangan jantung, stroke atau kematian.

Bila anda sangat memperhatikan mengenai pengobatan kolesterol, DuBroff dan Lloyd-Jones menyarankan sebaiknya anda konsultasi dengan dokter.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x