"Kami menegaskan komitmen kami untuk gencatan senjata yang lengkap selama periode gencatan senjata," kata RSF.
SAF belum memberikan komentar tentang pengumuman tersebut.
Sebuah koalisi kelompok masyarakat sipil Sudan yang telah menjadi bagian dari negosiasi tentang transisi ke demokrasi menyambut baik kabar tersebut.
Sebelum pengumuman gencatan senjata malam itu, serangan udara dan pertempuran darat mengguncang Omdurman, salah satu dari tiga kota yang berdekatan di wilayah ibu kota, dan ada juga bentrokan di ibu kota Khartoum, kata seorang reporter Reuters.
Baca Juga: Setidaknya 7 Orang Pengunjuk Rasa Tewas oleh Pasukan Sudan dalam Protes Anti-Kudeta
Asap hitam menyelimuti langit di dekat bandara internasional di tengah Khartoum, bersebelahan dengan markas tentara, dan suara tembakan meriam menggema di sekitarnya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan bahwa kekerasan di sebuah negara yang berbatasan dengan Laut Merah, Tanduk Afrika, dan wilayah Sahel "mengancam kobaran api yang sangat membahayakan... yang dapat menyebar ke seluruh wilayah dan di luar wilayah tersebut".
Dewan Keamanan merencanakan pertemuan tentang Sudan pada hari Selasa.***