ZONA PRIANGAN - Pasukan keamanan Sudan menembak dan membunuh setidaknya tujuh pengunjuk rasa dalam demonstrasi anti-kudeta pada hari Senin, sebuah kelompok dokter sipil mengklaim di media sosial.
Komite Dokter Pusat Sudan menambahkan bahwa 100 orang juga terluka oleh tembakan ketika ribuan pengunjuk rasa berbaris menuju istana presiden di ibu kota Khartoum menentang kudeta pada Oktober yang kemudian militer Sudan menguasai negara itu.
SCDC mengatakan pasukan militer "terus melakukan pembantaian, menghadapi pengunjuk rasa damai Sudan dengan kekuatan mematikan," sambil mencatat bahwa 71 warga sipil telah tewas sejak kudeta.
Baca Juga: Ular Dianggap Lebih Mematikan daripada Hiu, Pernyataan Host TV Itu pun Dikecam Para Pencinta Ular
"Seluruh dunia harus memperhatikan dan mengambil tindakan serius untuk menghentikan kejahatan yang disengaja dan keji ini terhadap rakyat Sudan, yang secara damai dan terus-menerus mendorong menuju negara yang bebas, damai, adil dan demokratis," katanya.
Protes itu terjadi ketika Dewan Berdaulat yang berkuasa di Sudan, Senin, mengatakan akan membentuk pasukan anti-terorisme untuk memerangi "berbagai ancaman potensial" tulis UPI, 17 Januari 2022.
Al Jazeera melaporkan bahwa para pengunjuk rasa "berbaring di jalan-jalan untuk menunjukkan kepada militer bahwa mereka menginginkan inisiatif apa pun yang akan menghasilkan pemerintahan sipil yang murni."
Aktivis Sudan berbagi video di media sosial yang menunjukkan rentetan gas air mata yang ditembakkan ke arah pengunjuk rasa yang memblokir jalan menuju kompleks kepresidenan, CNN melaporkan.