Network
ZONA PRIANGAN - Para ilmuwan di lembaga antariksa Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah prediksi terbaru bentuk heliosfer menggunakan model yang dikembangkan dari data misi-misi NASA sebelumnya.
Heliosfer adalah kawasan luas di sekitar matahari yang membungkus sekeliling planet-planet dalam tata surya, Heliosfer ini berlaku sebagai perisai, melindungi planet-planet dari radiasi kosmik dari galaksi.
Secara tradisional, para ilmuwan berpikir heliosfer berbentuk komet, membundar di sisi utama yang disebut hidung, dengan ekor panjang mengikuti di belakangnya.
Baca Juga: Astronot NASA Berhasil Mendarat di Laut Setelah 2 Bulan di Stasiun Antariksa Internasional
Namun penelitian terbaru, yang diambil datanya dari wahana Voyager, misi Cassini ke Jupiter, dan misi New Horizons ke Jupiter serta Pluto, ternyata heliosfer ini lebih berbentuk bulan sabit daripada berbentuk komet.
Sebelumnya, para ilmuwan telah mempelajari partikel-partikel yang terbang menuju Bumi, partikel-partikel yang terjebak di medan magnet Saturnus, partikel-partikel yang memantul ke tata surya bagian dalam, dan menggunakan data misi-misi NASA untuk mengetahui karakteristik materi antariksa yang mengisi gelembung heliosfer untuk memetakan batas-batasnya.
Hasil akhirnya berbentuk seperti “kue croissant kempis”, "Bentuk heliosfer juga merupakan bagian dari teka-teki untuk mencari kehidupan di dunia lain,” kata NASA seperti dikutip Sky News, baru-baru ini.
Baca Juga: NASA Luncurkan Penjelajah Perseverance untuk Mencari Kehidupan di Mars
"Radiasi berbahaya dari sinar kosmik galaksi bisa membuat dunia ini tidak bisa dihuni, sebuah takdir baik heliosfer ini ada dalam tata surya kita perisai langit kita yang kuat,” tambahnya.
