Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-Besaran dengan Bantuan Senjata Barat

- 12 Mei 2023, 00:05 WIB
Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi rumah hunian yang hancur akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di desa Malokaterynivka, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 11 Mei 2023.
Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi rumah hunian yang hancur akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di desa Malokaterynivka, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 11 Mei 2023. /REUTERS/Stringer

ZONA PRIANGAN - Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa serangan balik Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pasukan invasi Rusia belum dimulai, meskipun para jenderalnya mengklaim telah mencapai beberapa keberhasilan besar dalam beberapa bulan terakhir.

Kyiv mengklaim telah berhasil mendorong pasukan Rusia mundur dalam beberapa hari terakhir di dekat kota Bakhmut di timur, sementara serangan balik yang melibatkan puluhan ribu tentara dan ratusan tank dari negara-negara Barat masih dalam persiapan.

"Kami masih memerlukan sedikit waktu," kata Zelenskiy dalam wawancara dengan penyiar Eropa, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Kekacauan di Ukraina: Drone Rusia Serang Bandara dan Gudang Makanan Terbakar

Pasukan Ukraina telah menerima cukup peralatan dari sekutu Barat, tetapi masih menunggu kedatangan kendaraan lapis baja lengkap untuk mengurangi jumlah korban, kata Zelenskiy.

Dalam dukungan militer Barat yang signifikan untuk Ukraina, Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan rudal jelajah Storm Shadow yang akan memberikan kemampuan kepada Kyiv untuk menyerang target di belakang garis Rusia.

"Kuncinya di sini adalah memberikan kemampuan kepada Ukraina untuk membela diri," kata Menteri Pertahanan Ben Wallace kepada parlemen di London.

Baca Juga: Serangan Udara Rusia di Ukraina: Gedung Tinggi, Rumah, dan Infrastruktur Warga Rusak

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, sebelumnya telah menahan diri dari memberikan senjata jarak jauh karena takut memicu balasan Rusia. Wallace mengatakan Inggris telah mempertimbangkan risikonya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x