Iran Pamerkan Rudal Fattah yang Bisa Menembus Pertahanan Amerika, Rusia Sudah Gunakan di Perang Ukraina

- 7 Juni 2023, 04:51 WIB
Rudal “Fattah” buatan Iran.*
Rudal “Fattah” buatan Iran.* /Fars News Agency/

ZONA PRIANGAN - Iran mengklaim telah mampu membuat peluru kendali hipersonik yang mampu bergerak pada 15 kali kecepatan suara.

Pengumuman ini muncul ketika meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat mengenai program nuklir Iran.

Televisi pemerintah Iran mengatakan rudal, yang dinamai Fattah atau Pengkluk dalam bahasa Parsi ini, memiliki jangkauan hingga 870 mil.

Baca Juga: Rudal Ukraina Menyerang Krimea, Targetkan 7 Bulan Direbut Kembali, Medvedev: Rusia Siap Membalas dengan Nuklir

Laporan tersebut juga mengklaim, tanpa disertai bukti, rudal ini bisa lolos dari sistem pertahanan peluru kendali regional.

TV ini menyiarkan apa yang ada sebagai model rudal yang diperkenalkan oleh Garda Revolusi Iran, sebuah organisasi paramiliter garis keras di Iran, di depan Presiden Ebrahim Raisi.

Pasukan pengawal ini sudah memiliki gudang rudal balistik yang cukup luas di negara para mullah ini.

Baca Juga: Gunakan Rudal Javelin Tentara Ukraina Habisi Konvoi Tank Baja Vladimir Putin di Pertempuran Donetsk

Pada November tahun lalu, Jenderal Amir Ali Hajizadeh dari Garda Revolusi mengklaim Iran telah membuat rudal hipersonik, tanpa memberikan bukti untuk mendukungnya.

Senjata-senjata hipersonik, yang terbang pada kecepatan melebihi Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, bisa merupakan tantangan krusial bagi sistem pertahanan rudal karena kecepatan manuvernya.

China dipercaya tengah mengejar jenis senjata tersebut, seperti Amerika. Rusia mengklaim sudah memiliki senjata semacam ini dan digunakan dalam pertempuran di Ukraina.

Baca Juga: Serangan Ukraina Hancurkan Pos Komando, Rudal Rusia Meledak di Bakhmut, Lyman, Kupyansk, dan Avdiivsk

Sementara, Teheran dan Rusia bekerja sama dalam pertahanan, berpotensi membangun fakta militer mematikan yang bisa menjadi konsekuensi mengerikan bagi AS, menurut seorang pakar keamanan kepada Mirror Mei lalu.

Hal ini muncul setelah para pejabat Pentagon mengatakan mereka percaya Iran memasok militer Rusia 400 drone penyerang, beberapa dicurigai telah digunakan untuk membombardir sasaran di Ukraina.

Para pejabat AS mengatakan Iran kemungkinan menjual ratusan rudal balistik ke Rusia tetapi Washington tidak memiliki bukti bahwa kesepakatan tersebut telah dicapai.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x