ZONA PRIANGAN - Pasca aksi teror di Kota Nice, Prancis, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) langsung bergerak cepat. Mereka memastikan bahwa warga negaranya dalam kondisi aman.
Menyusul aksi kekerasan tersebut, KBRI Paris dan KJRI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat serta simpul-simpul WNI termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memastikan kondisi para WNI.
“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ujar Kemlu dalam rilisnya yang diterima ZonaPriangan.com, Jumat 30 Oktober 2020.
Baca Juga: Dampak Charlie Hebdo Publikasi Karikatur Nabi Muhammad, 3 Warga Prancis Tewas Diserang di Gereja
Baca Juga: Empat Orang Tewas Akibat Gempa Turki M 7, Peringatan Dini Tsunami pun Dikeluarkan
Baca Juga: Karena Covid-19, Film Petualangan Sherina Dibuat Versi Animasi, Mira Lesmana: Bioskop Will Be Back
Tercatat terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Prancis, dan 25 orang di antaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.
Pemerintah Prancis telah meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi setelah adanya aksi teror yang menyebabkan seorang warga di Nice meninggal, pada Kamis 29 Oktober 2020.
Reuters melaporkan seorang perempuan tewas terpenggal dan dua orang lainnya meninggal dunia setelah diserang oleh tersangka seorang pelaku teror di gereja Basilika Notre Dame di Nice.