Ini Ciri-ciri yang Sering Disebut Sebagai Orang Ketiga, Ibu-ibu Perlu Waspada

1 Juni 2021, 19:03 WIB
Hati-hati dengan kehadiran orang ketiga.* /Pixabay/Messianic Mystery Guest

ZONA PRIANGAN - Istilah orang ketiga konotasinya selalu negatif. Semisal rumah tangga artis retak gegara orang ketiga.

Artinya kehadiran orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga artis itu menimbulkan ketidakharmonisan.

Bahkan orang ketiga bisa menjadi pelakor (perebut laki orang) atau pebinor (perebut bini orang).

Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Sedekah Rp10 Ribu di Kencleng Masjid Merasa Terlalu Besar

Ada juga istilah orang ketiga yang diartikan lebih serem dan horor. Misalnya jangan berduaan di tempat sepi, nanti setan hadir sebagai orang ketiga.

Tuh kan, orang ketiga bukan sekadar berkonotasi negatif, tapi juga untuk menggambarkan setan.

Orang ketiga yang digambarkan tidak baik pun dipakai dalam ajaran agama dan kita diharapkan jangan masuk golongan tersebut.

Baca Juga: Beruntunglah Memiliki Anak Perempuan, Itu Bisa Menjadi Pembebas dari Api Neraka

Semisal ada tiga orang, pertama rajin beribadah tapi sombong dan yang kedua baik hati tapi malas ibadah.

Dari dua orang itu, manakah yang lebih baik? Jawabannya mungkin dua-duanya bisa jadi lebih baik.

Sebab orang yang pertama rajin beribadah tapi sombong suatu saat bisa taubat dan akhirnya jadi baik hati.

Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Minta Cerai, Sesungguhnya Suami Bisa Dijadikan Tameng dari Api Neraka

Orang kedua pun yang baik hati bisa mendapat hidayah lantas jadi rajin beribadah.

Nah yang berbahaya itu, lagi-lagi orang ketiga. Siapakah orang ketiga yang tidak baik itu?

Jangan-jangan kita semua. Ciri-ciri orang ketiga yakni, selalu menilai dan mengawasi aktivitas semua orang. Sampai keburukannya pun tahu.

Baca Juga: Diledek Baru ke Masjid setelah Pensiun, Tidak Perlu Berkecil Hati, Selama Berniat Taubat

Tapi orang ketiga itu, tidak pernah mampu mengetahui apa saja kesalahan yang telah diperbuatnya!***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler