Empat Negara Ini Peringati Tahun Baru Hijriah Sebagai Hari Libur Keagamaan

6 Agustus 2021, 21:03 WIB
Peziarah Syiah berkumpul di antara tempat suci Imam Hussein dan Imam Abbas selama Ashoura di Karbala, Irak, 1 Oktober 2017.* /Reuters /Abdullah Dhiaa Al-Deen

ZONA PRIANGAN - Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah diperkirakan akan jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021 kalender Masehi.

Tahun ini, 1 Muharram menandai awal 1443 kalender Hijriah. Kalender Hijriah digunakan untuk menentukan awal Ramadan, Idul Fiti dan dimulainya ibadah haji.

Kalender Hijriah berjalan selama 354 atau 355 hari, kira-kira 11 hari lebih pendek dari kalender matahari, kalender Gregorian.

Baca Juga: Buruk Sangka, Takabur, Dendam, Riya, dan Kikir Memudahkan Setan Menggoda Manusia

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dengan kalender Hijriah. Berikut penjelasannya yang dikutip dari lama Aljazeera:

1. Penentuan awal tahun

Tanggal dimulainya tahun baru Hijriah ditentukan oleh berbagai teknik – termasuk penggunaan perhitungan ilmiah dan astronomi, atau melakukan latihan penampakan bulan resmi.

Menurut perhitungan Pusat Astronomi, hari pertama tahun baru 1443 Hijriah bertepatan dengan hari Selasa, 10 Agustus.

Baca Juga: Setan Khanzab Bertugas Menggoda Umat Muslim saat Shalat, Ini 5 Ciri-cirinya

2. Hijrah Nabi Muhammad

Tahun baru Islam dimulai dengan hijrahnya Nabi Muhammad dengan para sahabat dari Mekah ke Madinah.

Hijrah, yang dianggap sebagai salah satu peristiwa terpenting sejarah Islam dipilih sebagai titik awal penanggalan pada tahun 639 M oleh Umarbin Khattab, khalifah kedua.

3. Hari libur keagamaan

Meskipun tidak ada perayaan besar yang diadakan, di sebagian besar negara mayoritas Muslim, 1 Muharram dijadikan hari libur keagamaan.

Baca Juga: Menjelang Kematian Menjemput Ada 6 Tanda yang Dirasakan Tubuh, Ini Penjelasannya

Di antara negara yang menetapkan 1 Muharram libur nasional, yakni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Indonesia, dan Tunisia.

4. Berkabung dan puasa

10 hari pertama Muharram memiliki makna yang cukup besar bagi umat Islam –- terutama Muslim Syiah -– yang melakukan hari berkabung

Muslim Syiah berduka atas kematian Husain Ibn Ali al-Hussein, cucu Nabi Muhammad yang meninggal pada Pertempuran Karbala pada tahun 680 M.

Baca Juga: Ada Tiga Jenis Nafsu pada Manusia, Cuma Nomor 3 yang Harus Dihindari

Kematian al-Hussein terjadi pada hari 10 Muharram, yang dikenal secara luas sebagai Ashoura.

Ini diperingati oleh Muslim Syiah dalam beberapa cara, termasuk dengan ekspresi publik berkabung dan dengan mengunjungi kuil al-Hussein di Karbala, Irak.

Sementara, beberapa Muslim Sunni menandai hari itu dengan berpuasa secara sukarela.

Baca Juga: Ada Dua Ampunan dari Allah SWT Berupa Maghfirah dan Afuw, Coba Baca Doa Ini agar Semua Dosa Terhapus

Hari Asyura juga penting karena itu adalah ketika Nabi Nuh meninggalkan bahtera dan Nabi Musa diselamatkan dari firaun Mesir oleh Tuhan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler