ZONA PRIANGAN – Ramadhan tahun ini akan dimulai pada awal April dan lebih dari satu miliar umat Muslim di dunia akan mulai melaksanakan puasa di siang hari selama sebulan penuh.
Bulan suci ini dimulai dua minggu lebih awal setiap tahunnya dan, untuk setengah bagian dunia, akan menjalaninya dengan hari-hari yang panjang di musim panas dan musim dingin yang lebih pendek.
Tetapi negara mana saja yang memiliki waktu siang yang panjang dan bangsa-bangsa mana yang memiliki waktu puasa yang paling pendek?
Baca Juga: Durasi Malam di 6 Negara Ini Sangat Pendek, Jadi kalau Mau Puasa Bisa Mencapai 20 Jam
Menurut laporan The National News, Selandia Baru, Paraguay, Uruguay, Argentina, dan Afrika Selatan memiliki periode puasa paling pendek antara 11 dan 12 jam selama bulan April ini.
Namun, umat Muslim di kota Reykjavík, Islandia, tahun ini mencatatkan rekor sebagai kota dengan waktu puasa terlama.
Umar Muslim di kota ini berharap bisa tahan puasa selama 16 jam 50 menit di bulan suci ini.
Baca Juga: Ziarah Gua Hira, Butuh Fisik yang Prima untuk Mencapai Lokasi Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu
Sementara negara-negara lainnya menjalani waktu puasa antara 15 dan 16 jam, di antaranya Polandia, Inggris, Prancis, Portugal, Yunani, China, Amerika Serikat, dan Turki.
Lalu bagaimana puasa Ramadhan bila hari tidak pernah gelap?
Umat Muslim di negara dengan waktu siang yang sangat lama selama bulan suci ini tentu saja tidak bisa menjalani puasa selama 20 jam.
Lalu apa yang mesti dilakukan?
Baca Juga: Ini 3 Amalan Paling Mudah di 10 Terakhir Ramadan yang Mendatangkan Berkah Luar Biasa
Di negara-negara di mana Matahari terbenam dan terbit hanya berselang kurang dari tiga jam, mengikuti fatwa ulama yang memboleh warga Muslim di negara-negara tersebut untuk mengikuti jadwal puasa kota di negara lain.
Contohnya, umat Muslim di negara dengan waktu siang yang sangat panjang bisa mengikuti waktu puasa di kota Mekah, Arab Saudi.
Tahun ini, Arab Saudi dan kebanyakan negara di Timur Tengah akan menjalani puasa sekitar 15 jam setiap harinya.***