ZONA PRIANGAN - Ayatollah Ruhollah Khomeini, Pemimpin tertinggi Iran pada tahun 1988 sempat mengeluarkan fatawa membunuh Salman Rushdie pengarang buku 'The Satanic Verses'.
Ayatollah Ruhollah Khomeini menganggap Salman Rushdie menistakan agama Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW. Bahkan Pemerintah Iran menjanjikan hadiah untuk pembunuh novelis berdarah India itu.
Penerus Khomeini sebagai pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, baru-baru ini mengatakan pada 2019 bahwa fatwa itu "tidak dapat dibatalkan."
Setelah satu dekade bersembunyi dari ancaman pembunuhan, Salman Rushdie kemudian mulai berani tampil di depan publik.
Terbaru, Salman Rushdie memberikan ceramah kepada ratusan penonton tentang kebebasan artistik di Chautauqua Institution New York, Amerika Serikat (AS).
Malang bagi Salman Rushdie, seorang pria bergegas ke panggung dan menerjang penulis buku Ayat-ayat Setan itu.
Baca Juga: Musuh Umat Islam Salman Rushdie Ditusuk di Bagian Leher, Iran Menghargai Kepalanya Rp44 Miliar
Para hadirin yang ketakutan bergegas membantunya dengan gambar-gambar dari adegan yang menunjukkan Rushdie berbaring di atas panggung ketika kerumunan mengelilinginya.
Darah terlihat berceceran di layar di ruang kuliah dan kursi yang diduduki Salman Rushdie. Insiden itu memicu suasana horor.
Salman Rushdie diterbangkan ke rumah sakit, di mana dia terlihat kritis dan tidak dapat berbicara.
Baca Juga: Muhammad Awal, Bocil Paling Kaya di Dunia, Punya Lamborghini Aventador dan Bentley Flying Spur
Andrew Wylie, agen bukunya, berkata: "Berita itu tidak bagus."
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditikam dan rusak," ujar Wylie yang dikutip The Sun.
Penegak hukum AS tadi malam mengungkapkan penyelidikan awal menunjukkan tersangka penyerang Rushdie - Hadi Matar asal New Jersey - bersimpati kepada rezim Iran dan Garda Revolusi Islam, New York Post melaporkan.***