Network
ZONA PRIANGAN - Selama pandemi Covid-19, jarang terlihat jemaah yang salat di masjid saling salaman (jabat tangan).
Padahal, sebelum Covid-19 melanda, ada semacam tradisi, sesama jemaah saling salaman seusai melaksanakan salat.
Sekarang jangankan salaman, waktu salat berjamaah saja jaraknya diminta renggang.
Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!
Ya, jaga jarak diberlakukan juga saat melaksanakan salat berjamaah, di samping harus menggunakan masker, sebagai antisipasi Covid-19.
Yang menarik, sebelum Covid-19 melanda, sempat diperdebatkan bolehkah sesama jemaah seusai salat saling salaman?
Sebagian ulama berkesimpulan, salaman seusai melaksanakan salat berjamaah diperbolehkan.
Baca Juga: Stop! Penggunaan Husnul Khatimah untuk Orang Meninggal, Itu Kebiasaan Tidak Tepat
Mereka beragumen, perbuatan bidah terbagi dua, yakni bidah hasanah dan bidah qabihah.
Bidah hasanah merupakan bidah yang baik, yang boleh bahkan dianjurkan dalam agama.
Sedangkan bidah qabihah, yang dilarang agama dan harus dijauhi karena diangap menyesatkan.
Baca Juga: 5 Azab Menanti Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Nomor 4 Sangat Mengerikan
Bidah qabihah merupakan perbuatan yang mengada-ada, maka hukumnya haram atau makruh.
Sementara perilaku salaman seusai melaksanakan salat termasuk bidah hasanah, karena bisa diartikan saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.
Contoh bidah hasanah lainnya, yakni membukukan Alquran dalam satu mushaf dan membangun sekolah.
Baca Juga: Ada 10 Dosa yang Bisa Menghambat Rezeki, Nomor 7 Sering Dilakukan Ibu-ibu
Jadi yang perlu dijauhi yakni bidah qabihah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Hendaklah kalian menjauhi pekerjaan yang mengada-ada. Karena sesungguhnya setiap bidah itu sesat, dan setiap yang sesat itu di neraka."***
