ZONA PRIANGAN - Caci maki seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari jagat internet.
Terutama para aktivis media sosial, ada saja setiap harinya bahan yang memicu caci maki.
Seolah takut kehilangan trend atau ditinggalkan kelompok sesuatu, banyak orang menjadikan caci maki jadi kebutuhan primer.
Baca Juga: Stop! Penggunaan Husnul Khatimah untuk Orang Meninggal, Itu Kebiasaan Tidak Tepat
Baca Juga: Mementingkan Istri Ternyata Termasuk Durhaka Kepada Orangtua, Ini Azabnya!
Yang lebih miris lagi, bukan hanya para politikus yang gemar nyinyir, tapi juga menyeret para tokoh agama.
Seperti tak mau ketinggalan dalam menggunakan media sosial, sejumlah tokoh panutan justru tanpa sadar memposting kata-kata kasar.
Tak heran sering terjadi perang status, mulai di Facebook, Instagram, hingga Twitter.
Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung