Caci Maki dan Kata-kata Kasar Itu Bagian dari Sampah Hati, Dampaknya Ditanggung di Dunia dan Akhirat

- 15 November 2020, 20:12 WIB
MEDIA sosial kadang sering menjadi sarana untuk melampiaskan caci maki.(
MEDIA sosial kadang sering menjadi sarana untuk melampiaskan caci maki.( /PIXABAY/

ZONA PRIANGAN - Caci maki dan kata-kata kasar kini mudah didengar, bahkan sering berseliweran terutama di media sosial.

Banyak di antara kita yang kadang lepas kontrol saat melepas kekesalan atau menghadapi ketidaksepahaman.

Padahal, cari maki dan kata kasar sering kali berujung pada masalah dan tidak sedikit yang berakhir di meja hukum.

Baca Juga: Ustaz Ujang Bustomi, Pendakwah Nyentrik yang Suka Menantang Dukun Santet

Padahal Rasulullah Muhammad SAW selalu mengajarkan tutur kata yang lemah lembut dan sangat bijak dalam pemilihan kata-kata.

Selama hidupnya, Rasulullah Muhammad SAW sering mendapatkan kata-kata kasar, namun dalam menghadapi orang-orang membencinya, beliau tidak melakukan hal yang sama.

Rasulullah selalu mengabaikan caci maki dan hujatan kata-kata kasar, beliau tetap tenang dan menebarkan kedamaian.

Baca Juga: Odading Mang Oleh Bikin Penasaran, Anjay Mau Jadi Iron Man Mirip Antrean Sembako Murah

Caci maki dan kata-kata kasar tidak perlu dibalas dengan hal yang sama. Dengan mengabaikan caci maki, maka kata-kata kasar itu akan kembali menjadi milik yang mengucapkannya.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x