Dalam caci maki terdapat energi negatif, jadi kalau tidak ditanggapi maka mereka yang gemar melontarkan kata-kata kasar akan menerima akibatnya baik dunia maupun akhirat.
Tidak heran jika yang gemar mencaci maki, dalam perjalanan hidupnya akan mendapat penderitaan.
Baca Juga: Jangan Mengaku Penggemar Cilok kalau Belum Coba Cilok Berbahan Baku Aci Kawung
Jika dianalogikan, mereka yang suka melontarkan kata-kata kasar, layaknya meludahi langit, dimana ludahnya akan menimpa wajahnya sendiri.
Dia akan menerima risiko mengotori wajahnya sendiri, dan ini menjadi pegangan kita bersama agar menghindari kebiasaan caci maki.
Kata-kata kasar bisa juga disebut sebagai sampah hati. Tak perlu menanggapi kalau ada yang berucap kata-kata kasar, karena sampah hati itu akan kembali kepada pemiliknya.
Baca Juga: Roti Unyil Cucu Sumiati Mulai Dikenal di Cimahi
Jika kita merespons caci maki, sama saja dengan menerima sampah hati orang-orang yang berkata kasar.
Saat ini begitu banyak orang yang hidup dengan membawa sampah di hatinya (sampah kekesalan, sampah amarah, sampah kebencian, dan lainnya).
Ada beberapa kata bijak yang bisa menjadi perenungan kita semua, ini di antaranya: