ZONA PRIANGAN - Argentina, dipimpin superstar Lionel Messi, datang ke Piala Dunia Qatar 2022 sebagai salah satu tim yang paling difavoritkan menjadi juara, tetapi mereka akan menghadapi hambatan besar di babak semifinal.
Babak semi final yang akan digelar pada Selasa (Rabu dini hari) akan mempertemukan Argentina dengan runner-up Piala Dunia 2018 Kroasia, yang terbukti telah mengubur impian tim yang juga paling difavoritkan untuk juara yakni Brasil.
Kroasia mengejutkan favorit turnamen di perempat final lewat penampilan klasik, setelah tertinggal satu gol di perpanjangan waktu tetapi berusaha keras untuk bangkit kembali dan memaksakan drama adu penalti yang akhirnya mereka menangkan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bertekad untuk Selalu Berdedikasi Terhadap Timnas Portugal
Sementara tersingkirnya juara dunia lima kali sebagian besar tidak terduga mengingat performa Brasil, itu masih merupakan pencapaian klasik Kroasia.
Kroasia yang tampil disiplin, lolos ke semifinal untuk kedua kaliya secara beruntun.
Menganggap remeh Kroasia hanya akan menjadi risiko bagi Argentina. Playmaker Luka Modric telah menjadi kekuatan pendorong bagi Kroasia. Kondisi tim Kroasia tidak bermasalah, baik masalah skorsing pemain maupun cedera.
Tim asuhan Zlatko Dalic akan tampil dengan penuh percaya diri, setelah kembalinya bek Borna Sosa.
Baca Juga: Fans Portugal Larut dalam Kesedihan setelah Tersingkir dari Piala Dunia
Super-sub Bruno Petkovic, yang mencetak gol penyeimbang melawan Brasil, kembali masuk sebagai pemain starter atas Andrej Kramaric, sementara Mario Pasalic diperkirakan akan mempertahankan posisinya di lini serang.
Sementara Argentina yang tengah berupaya untuk kembali mengangkat trofi Piala Dunia, terakhir kali diraih oleh Argentina di masa Diego Maradona pada tahun 1986, harus bekerja lebih keras lagi.
Bek Marcos Acuna dan Gonzalo Montiel diskors karena kartu kuning, membatasi pilihan pelatih Lionel Scaloni di lini belakang Argentina.
Baca Juga: Daftar Tim yang Tersingkir di Piala Dunia Qatar 2022
Nicolas Tagliafico bisa menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Acuna dan Montiel, tapi itu akan menjadi formasi yang kurang dalam strategi menyerang.
Tanda tanya juga membayangi veteran Angel Di Maria dan performanya, di mana pemain berusia 34 tahun itu lebih sering diturunkan sebagai pemain pengganti di turnamen tersebut meskipun telah pulih dari cedera.
Messi yang saat ini berusia 35 tahun, kemungkinan besar ini akan menjadi Piala Dunia terakhirnya dan putus asa karena satu gelar utama hilang dari koleksinya yang banyak, tetapi dia juga memikul beban bangsa di pundaknya.
Baca Juga: Mimpi Piala Dunia Maroko Berlanjut setelah Berhasil Menyingkirkan Portugal di Babak Perempat Final
Jika dibandingkan dengan Maradona untuk gelar pemain Argentina terhebat sepanjang masa, rasanya tidak tidak lengkap bagi Messi jika belum mengangkat trofi Piala Dunia yang terakhir dimenangkan oleh Maradona 36 tahun lalu.
Argentina nyaris gagal lolos ke semifinal setelah Belanda bangkit dari ketertinggalan 2-0 dan mencetak dua gol untuk memaksakan perpanjangan waktu dan adu penalti dalam pertemuan yang menegangkan.
Replay tendangan penalti, kali ini melawan Kroasia yang tangguh secara mental, tentu saja merupakan prospek yang menakutkan bagi pasukan Scaloni, meskipun kiper Emiliano Martinez mampu menyelamatkan dua tendangan penalti.
Kroasia selamat dari dua drama tendangan penalti dan perpanjangan waktu untuk mencapai final Piala Dunia 2018 sebelum akhirnya kalah dari Prancis di babak final.
Tim asuhan Zlatko Dalic ini mengulang keberhasilan mereka di masa lalu dengan sukses melewati dua drama adu penalti pada pertandingan sistem gugur di Qatar untuk membukukan rekor sempurna 4-0.
Berdasarkan statistik tersebut, Kroasia memiliki peluang besar untuk mengubur impian Argentina yang tengah berambisi untuk mengangkat trofi Piala Dunia.***