Jerome Boateng Menghadapi Tuduhan Penyerangan di Pengadilan Munich

- 11 September 2021, 11:11 WIB
Bintang Jerman Jerome Boateng akan menghadapi tuduhan penyerangan di pengadilan Munich.
Bintang Jerman Jerome Boateng akan menghadapi tuduhan penyerangan di pengadilan Munich. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Pemenang Piala Dunia 2014 Jerman Jerome Boateng diperkirakan akan muncul di pengadilan di Munich pada Kamis, 9 September 2021 untuk menjawab tuduhan penyerangan terhadap ibu dari putri kembarnya pada 2018.

Dikutip dari NDTV, setelah 10 tahun sukses di Bayern Munich, bek berusia 33 tahun itu bergabung dengan klub yang berlaga di Ligue 1 Prancis yakni Lyon pada pekan lalu dengan status sebagai pemain bebas transfer, kembali ke Munich untuk menghadapi tuduhan di pengadilan.

Pengacaranya mengatakan bahwa Boateng membantah klaim bahwa dia telah melukai mantan pacarnya, Sherin S., selama pertengkaran sengit saat pasangan itu sedang berlibur dengan putri mereka tiga tahun lalu.

Baca Juga: Antoine Griezmann Membantah Klaim Rasisme Setelah Video Keduanya Bocor ke Publik

Putusan dapat dikembalikan pada hari yang sama. Jika terbukti bersalah, dia bisa didenda atau dipenjara hingga lima tahun. Semula, sidang akan digelar pada Desember tahun lalu, tapi akhirnya ditunda karena saksi tidak bisa hadir karena terpapar virus corona.

Boateng memiliki status selebriti di Jerman dengan jutaan pengikut di platform media sosial. Dia dan Sherin S. tengah dalam proses hukum untuk memperebutkan hak asuh asuh atas anak kembar mereka.

Sejauh ini merupakan tahun yang penuh gejolak bagi pesepakbola Jerman ini. Mantan pacarnya, influencer dan model Kasia Lenhardt, ditemukan tewas bunuh diri di flat Berlin pada Februari ketika dia bermain untuk Bayern di Piala Dunia Klub di Qatar.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 11 September 2021: Bu Sofia Belum Meninggal, Andin Anak Hasil Perselingkuhan Pak Surya

Dia segera diberi izin untuk terbang pulang setelah berita kematiannya. Wanita berusia 25 tahun itu mengakhiri hidupnya enam hari setelah Boateng menyelesaikan hubungan mereka, kemudian memberikan rincian perpisahan itu selama wawancara dengan harian terkemuka Jerman Bild.

Setelah membuat 363 penampilan untuk Bayern, memenangkan sembilan Bundesliga dan dua gelar Liga Champions, kontrak Boateng tidak diperpanjang ketika berakhir pada Juni sebelum ia ditarik pekan lalu oleh Lyon.

Baca Juga: Rekaman Video, Pasangan Selingkuh Menurunkan 'Kekasihnya' dari Balkon Saat Diserbu Wanita Lainnya

Dia adalah bagian penting dari skuad Jerman yang memenangkan mahkota Piala Dunia keempat di Brasil, tetapi belum bermain untuk negaranya sejak dipecat oleh mantan pelatih Jerman Joachim Loew pada Maret 2019.

Namun, Boateng masih berharap untuk menambah 73 penampilan internasionalnya di bawah penerus Loew yakni Hansi Flick, mantan pelatihnya di Bayern Munich, yang mendalangi raksasa Bavaria mengklaim treble pada 2019/20.

Baca Juga: Seorang Wanita Pemberani Nyaris Jadi Mangsa Buaya di Taman Nasional Negara Bagian Florida

Putra seorang ibu berdarah Jerman dan ayah dari Ghana, membuatnya menjadi pusat perdebatan tentang integrasi ketika dia diserang karena warna kulitnya oleh pemimpin partai sayap kanan Jerman pada 2016.

Pemimpin Jerman Angela Merkel terlibat dan mengundang Boateng ke sebuah acara di kanselir, di mana dia mengatakan kepada ayah Boateng, yang juga ada di sana,"Kamu memiliki putra yang hebat, kamu boleh berbangga".***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah