ZONA PRIANGAN - Pebalap tester MotoGP Repsol Honda Stefan Bradl mencurahkan hatinya saat memutuskan untuk pindah ke WorldSBK pada 2017.
Juara dunia Moto2 musim 2011 itu mengatakan bahwa pindah ke WorldSBK sebagai salah satu keselahan terbesar dalam hidupnya, sambil mengingat pemikiran awalnya soal Marc Marquez.
Ungkapan hati dari pebalap asal Jerman ini dibuat selama episode kedua 'Behind the Dream', sebuah serial dokumenter pendek yang dibuat oleh HRC.
Baca Juga: Bagnaia Berjaya di MotoGP Austria, Meraih Kemenangan Ketiga dan Memaksa Quartararo Finis Kedua
Setelah mengikuti satu musim balapan di WorldSBK bersama tim Red Bull Honda World Superbike, pebalap full-time itu berganti peran menjadi pebalap tester MotoGP Honda terbaru.
Hasil mengecewakan telah dibuat oleh Bradl ketika hijrah ke WorldSBK. Ditambah lagi dengan proyek satelit Honda WorldSBK yang dirombak menjadi tim pabrikan secara penuh untuk musim 2019.
Ditambah lagi dengan masalah psikis saat Bradl harus mengatasi kehilangan rekan setimnya mendiang Nicky Hayden, yang meninggal secara tragis ketika bersepeda pada Mei 2017.
Baca Juga: Ini Kata Dorna tentang Rencana Suzuki untuk Hengkang dari MotoGP di Akhir Musim
"Saya pindah ke WorldSBK dan ini adalah salah satu kesalahan terbesar yang saya buat dalam hidup," kata Bradl, dikutip ZonaPriangan.com dari Crash.