Sementara kantor berita pro-pemerintah Fars tidak menyiarkan protes apapun pada pertandingan tersebut, menyiarkan liputan luas dari kekalahan 2-6 Iran dari Inggris.
Dukungan untuk tim telah berkurang karena poster para pemain dirobohkan di beberapa bagian Teheran sebelum pertandingan, dan orang-orang turun ke media sosial untuk mendukung Inggris.
Baca Juga: Seorang Reporter TV Argentina Dirampok di Qatar, Polisi Malah Meminta Nasihat Cara Menghukum Pelaku
Selama konferensi pers, kapten sepak bola Iran Ehsan Hajsafi menyuarakan ketidakpuasan tim dengan pemerintah dan dukungannya untuk para pengunjuk rasa.
"Kita harus menerima bahwa situasi di negara kita tidak baik dan rakyat kita tidak senang, mereka tidak puas," kata Hajsafi.
"Kami di sini, tetapi itu tidak berarti kami tidak boleh menjadi suara mereka atau bahwa kami tidak boleh menghormati mereka. Apa pun yang kami miliki adalah milik mereka," imbuhnya.
"Kami harus melakukan yang terbaik yang kami bisa dan mencetak gol dan mendedikasikan gol itu untuk rakyat Iran yang merasa terluka," tegas Hajsafi.
Sementara manajer tim sepak bola mengatakan para pemain Iran bebas untuk memprotes represi keras pemerintah, mungkin ada dampak bagi mereka ketika mereka kembali ke Iran.
"Paling buruk saya akan dikeluarkan dari tim nasional, yang merupakan harga kecil yang harus dibayar untuk setiap helai rambut wanita Iran. Malu pada Anda karena membunuh orang-orang," tulis pemain depan Bayer Leverkusen Sardar Azmoun di Instagram.