Network
ZONA PRIANGAN - Pengusaha Finlandia Thomas Zilliacus sedang mempertimbangkan tawaran untuk Inter Milan karena klub ini menarik minat dari investor internasional, kata orang-orang yang akrab dengan masalah ini, dengan perjalanan tim ini ke final Liga Champions memberikan dorongan yang tepat waktu.
Inter akan menghadapi Manchester City Inggris pada tanggal 10 Juni dalam pertandingan puncak sepak bola Eropa.
Ini adalah final Liga Champions pertama Inter sejak konglomerat ritel China, Suning Holdings, mengambil alih klub pada tahun 2016.
Di luar lapangan, Goldman Sachs dan bank boutique AS, Raine, yang mengelola penjualan klub Liga Premier Chelsea tahun lalu, sedang dalam negosiasi dengan berbagai pihak yang tertarik untuk berinvestasi di tim Serie A tersebut, kata dua sumber.
Mantan eksekutif Nokia, Zilliacus, termasuk di antara calon pembeli potensial, menurut dua sumber yang tidak ingin disebutkan namanya karena pembicaraan ini bersifat rahasia.
Zilliacus muncul tahun ini sebagai calon penawar untuk Manchester United di Inggris tetapi kemudian menarik diri dari persaingan.
Baca Juga: Rico, Kiper PSG, Dalam Kondisi Kritis Usai Terlibat Kecelakaan Menaiki Kuda di Ziarah Andalusia
Penasehat kemungkinan akan menetapkan batas waktu untuk putaran penawaran final bagi Inter dalam empat minggu mendatang, tambah dua orang yang terlibat dalam proses ini, sementara seorang lainnya mengatakan bahwa kesepakatan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut pada musim panas nanti.
Namun, Suning membantah bahwa ada kesepakatan yang sedang berjalan.
"Tidak ada proses penawaran," kata perwakilan media dari Suning Holdings Group, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Luciano Spalletti: Pelatih Legendaris Napoli yang Butuh Istirahat Setelah Mengantar Klub ke Puncak
Ketua Inter, Steven Zhang, mengatakan tahun lalu bahwa pemilik klub berkomitmen untuk jangka panjang.
Inter, yang pemain terbaiknya termasuk penyerang Argentina Lautaro Martinez, secara historis merupakan salah satu klub teratas di Italia.
Mereka memenangkan Liga Champions pada tahun 2010 dan memenangkan Piala Eropa, pendahulunya, dua kali pada tahun 1960-an.
Baca Juga: Solidaritas Melawan Rasisme: Real Madrid Raih Kemenangan Sambil Mendukung Vinicius Jr
Namun Inter, juara Serie A Italia tahun 2021, terkena dampak yang parah akibat pandemi COVID-19 dan mencatat kerugian sebesar 140 juta euro atau sekitar Rp2,2 triliun pada tahun 2021-2022.
Untuk menguatkan keuangan setelah pandemi, Inter mendapatkan jaminan pembiayaan sebesar 275 juta euro atau sekitar Rp4,3 triliun dari Oaktree Capital Management, yang akan jatuh tempo tahun depan.
Zilliacus sebelumnya mencoba untuk membeli Manchester United melalui perusahaan induknya, XXI Century Capital, sebelum akhirnya menarik diri pada bulan April.
Baca Juga: Vinicius Jr. Alami Penghinaan Rasial, Valencia Didenda dan Tribun Ditutup
Salah satu orang mengatakan bahwa Zilliacus membutuhkan mitra ekuitas untuk membantu pembiayaan kesepakatan tersebut karena ia tidak mampu melakukannya sendiri.
XXI Century mengumumkan bulan lalu bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan beberapa investor institusional besar dan kantor keluarga dari Amerika Serikat, Asia, dan Timur Tengah untuk mengumpulkan dana untuk peluang investasi di sepak bola Eropa.
Perusahaan investasi Amerika Serikat, RedBird Capital Partners, tahun lalu menyelesaikan kesepakatan senilai 1,2 miliar euro atau sekitar Rp19,1 triliun untuk membeli rival sekota mereka, AC Milan, yang berbagi stadion yang sama dengan Inter.
Kedua tim ingin membangun stadion baru untuk menggantikan San Siro mereka, tetapi rencana tersebut belum bisa diwujudkan.***
