Kembalinya Eder Militao: Dari Cedera Parah hingga Siap Berjuang di Final Liga Champions

- 30 Mei 2024, 23:57 WIB
Pemain Real Madrid Eder Militao bereaksi.
Pemain Real Madrid Eder Militao bereaksi. /REUTERS/Pablo Morano/File Photo

ZONA PRIANGAN - Ketika bek tengah Real Madrid, Eder Militao, harus keluar dari pertandingan pembuka musim melawan Athletic Bilbao pada 12 Agustus setelah cedera parah pada lutut kirinya, ia yakin musim 2023-24 miliknya sudah berakhir. Lima tahun setelah menandatangani kontrak dari Porto dengan biaya 50 juta euro (sekitar Rp878,7 miliar), Militao berada di puncak kariernya dan dianggap sebagai salah satu bek terbaik di dunia sebagai pemain reguler untuk Real dan Brasil.

Namun, saat berbaring di ranjang rumah sakit bersiap menjalani operasi untuk memperbaiki ligamen anterior cruciate (ACL) yang robek, Militao hanya 'bermimpi' bisa memenuhi perkiraan waktu pemulihan sekitar 10 bulan sebelum Copa America 2024 dimulai.

Pemain berusia 26 tahun itu melampaui harapan dan pulih lebih cepat dari jadwal, melanjutkan latihan penuh tujuh bulan setelah operasi dan kembali bermain untuk klub pada akhir Maret.

Baca Juga: Borussia Dortmund Bersiap Hadapi Real Madrid: Logo Rheinmetall Tampil di Jersey

Dia mengatakan bahwa 'bahkan dalam mimpi terliarnya' dia tidak pernah membayangkan dirinya berada dalam posisi seperti sekarang, mengenakan sepatu bola dan ikut berlatih bersama Real beberapa hari menjelang final Liga Champions keduanya.

"Saya merasa seperti sedang menonton film," kata Militao kepada Reuters pada hari Senin saat Real Madrid bersiap menghadapi Borussia Dortmund di Wembley pada hari Sabtu, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Cedera itu datang pada saat saya merasa sangat baik, baik secara fisik maupun mental. Semuanya tampak berjalan sangat cepat sekarang, bukan? Tapi bagi saya, yang telah melalui masa itu, itu sangat sulit dan menyakitkan.

Baca Juga: Drama Clasico: Jude Bellingham Antar Real Madrid Menang Dramatis atas Barcelona

"Tiba-tiba Anda dipaksa berhenti melakukan segala sesuatu yang biasa Anda lakukan dalam rutinitas dan Anda berada di rumah tidak bisa melakukan hal-hal sederhana sendirian, harus bergantung pada bantuan orang lain untuk bangun, mandi... Sebagai atlet, itu adalah pengalaman yang merendahkan hati..."

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah