Seperti Mimpi, Porsche Seharga Rp 2,2 Miliar Dijual Hanya Rp271,3 Juta di China, Langsung Diserbu Pemesan

3 Februari 2023, 04:04 WIB
Dealer Porsche di AS.* /Porsche Towson/

ZONA PRIANGAN – Apa jadinya bila dikatakan sebuah mobil Porsche seharga $148.000 (Rp 2,2 miliar) namun dijual hanya seharga $18.000 (Rp 271,3 juta)? Anda mungkin harus mencubit diri sendiri untuk bangun dari mimpi tersebut?

Tetapi itulah yang terjadi di China. Sebuah dealer Porsche di China memposting iklan secara online untuk sportcar Panamera terbarunya.

Para peminat seakan bermimpi bisa menyentuh mobil mewah ini setelah dealer tersebut menawarkan mobil tersebut seharga 124.000 yuan ($18.000).

Baca Juga: Aston Martin James Bond Tetap Diisi Bensin, Herbert: Susah Cari Stasiun Pengisian Daya Listrik

Itu artinya seekitar seperdelapannya dari harga sebenarnya 998.000 yuan, seperti dilaporkan Bloomberg.

Setelah ratusan konsumen menyerbu untuk membayar biaya pemesanan senilai 911 yuan, Porsche mengakui bahwa dealer di utara Kota Yinchuan tersebut telah mengunggah informasi yang mengandung kesalahan serius dalam mendaftar harga ecerannya.

Saat menyadari kesalahannya, dealer tersebut segera mencabut informasi salah tersebut, seperti dikatakan juru bicara pabrikan asal Stuttgart, Jerman tersebut.

Baca Juga: BMW Ciptakan Mobil Misterius, Bisa Berubah Warna dengan Memejet Satu Tombol Saja, Tidak Perlu Bengkel Cat

Namun tidak serta merta menjadi penyesalan bagi semuanya. Porsche mengatakan merasa tersentuh dengan orang pertama yang memesan secara online dan melakukan negosiasi yang saling menguntungkan.

Porsche mengontak seluruh pemesan secara individu untuk menjelaskan situasinya dan meminta maaf, dan biaya pemesanan akan diganti dalam 48 jam.

Porsche China menjual total senilai $6,2 miliar dalam enam bulan pertama pada 2022, membuatnya sebagai pasar terbesar perusahaan mobil mewah tersebut.

Baca Juga: 174 Mobil Mercedes, Porsche, Volkswagen, dan BMW Tertutup Debu Jadi Misteri, Pemiliknya Tak Diketahui

Sebanyak 46.664 kendaraan telah terjual di China selama periose tesebut, ini merupakan sekitar 30% dari penjualan global.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Blomberg

Tags

Terkini

Terpopuler