Popularisasi dan Pengembangan Industri Kendaraan Elektrifikasi Menuju Making Indonesia 4.0

1 Agustus 2020, 14:10 WIB
Toyota memiliki pilihan teknologi elektrifikasi, diantaranya ada pada unit C-HR Hybrid Electric Vehicle (HEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), i-ROAD Battery Electric Vehicle (BEV), dan Mirai Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV).*/Dok. DIDIH HUDAYA /

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri otomotif sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0.

Untuk itu, ditargetkan bahwa pada tahun 2030 Indonesia dapat menjadi basis produksi kendaraan elektrifikasi (Electrified Vehicle) untuk pasar domestik maupun ekspor bersama dengan kendaraan bermotor dengan mesin bakar internal (Internal Combustion Engine - ICE) yang kini sudah berkembang.

Target ini tentunya tidak hanya akan menyokong pengembangan industri otomotif nasional, namun juga mendukung aktif upaya kemandirian energi nasional.

Baca Juga: Respon Positif dari Publik untuk Pameran Online Toyota Virtual Expo

Tercantum dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan Penyelenggaraan yang diterbitkan pada 15 Agustus 2019 lalu.

Toyota Indonesia menegaskan komitmen perusahaan untuk turut berperan aktif dalam popularisasi serta pengembangan industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

Toyota memiliki pilihan teknologi elektrifikasi, diantaranya ada pada unit C-HR Hybrid Electric Vehicle (HEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), i-ROAD Battery Electric Vehicle (BEV), dan Mirai Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV).

Baca Juga: Startup Jerman Electric Brand, Hadirkan Mobil Listrik Modular eBussy

“Toyota akan terus berupaya untuk menghadirkan teknologi kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di setiap negara termasuk Indonesia,” ungkap Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dalam satu acara pameran.

Pihaknya, juga memiliki perhatian yang tinggi untuk dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan industri kendaraan elektrifikasi termasuk di dalamnya industri rantai pasok, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar domestik serta berpotensi untuk merambah pasar ekspor.

Kendaraan bermotor listrik memberikan keuntungan, seperti mengurangi emisi CO2 dan di saat yang sama juga mengurangi ketergantungan pada konsumsi bahan bakar.*/Dok. DIDIH HUDAYA

Karena tren global saat ini adalah menuju kendaraan rendah emisi, sebelumnya Toyota telah memperkenalkan Prius sebagai model HEV perdana yang mengaspal di pasar domestik pada tahun 2009.

Selain Prius, juga tersedia ragam pilihan kendaraan berteknologi hibrida di Indonesia, yaitu: Camry, Alphard serta C-HR.

Baca Juga: Pada Tahun 2025 Honda Berkomitmen, Dua Pertiga Penjualan di Eropa akan Terdiri dari Mobil Listrik

Tidak hanya teknologi kendaraan elektrifikasi, pilihan teknologi flexi engine yang dapat mengakomodasi bahan bakar berbasis nabati atau bio seperti biodiesel dan etanol juga tersedia, bahkan ethanol engine telah diekspor utuh sejak tahun 2012 ke Argentina.

Ragam pilihan teknologi kendaraan ramah lingkungan yang tercakup dalam elektrifikasi dan flexy engine diperlukan mengingat kebutuhan masing-masing konsumen berbeda sehingga dapat mendukung populasi penggunaan yang masif yang nantinya akan memberikan manfaat yang maksimal.

Kendaraan bermotor listrik, memberikan benefit seperti mengurangi emisi CO2 dan di saat yang sama juga mengurangi ketergantungan pada konsumsi bahan bakar.

Baca Juga: Twisted NAS-E 4 × 4, Land Rover Klasik Bertenaga Listrik

Namun, juga ada beberapa kekhawatiran publik terkait harga yang relatif tidak murah, kesiapan infrastruktur di berbagai daerah, serta kemudahan penggunaan seperti charging yang cepat.

Selain menyiapkan produk dan teknologi, dibutuhkan juga kesiapan pasar demi tercapainya roadmap pemerintah di tahun 2025 dengan optimal. Salah satu upaya untuk mendukung kesiapan pasar adalah dengan memberikan banyak informasi kepada masyarakat.

Tentang tingkat pengetahuan yang baik terhadap kendaraan bermotor listrik, serta penyiapan infrastruktur pendukung dan jaringan layanan, sehingga hal itu dapat mengurangi kekhawatiran publik.

Baca Juga: DFSK Gelora E, Minibus Berpenggerak Tenaga Listrik

Di tingkat global, keseriusan Toyota dalam upaya popularisasi kendraan ramah lingkungan telah diwujudkan dengan membebaskan sekitar 24 ribu hak paten terkait dengan teknologi elektrifikasi.

Selain itu mulai tahun 2025 mendatang, setiap model kendaraan Toyota akan memiliki pilihan teknologi elektrifikasi. ***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler