Awas Bahaya Mengintai di Perlintasan Sebidang, Ini Area Rawan Kecelakaan Transportasi

1 Agustus 2020, 16:00 WIB
Ketika mengemudi dan akan melewati pintu perlintasan kereta api, pastikan bahwa pintu tersebut masih terbuka saat lewat dan belum ada tanda lonceng atau sirine saat mendekati pintu perlintasan.*/DIDIH HUDAYA /

ZONA PRIANGAN – Libur panjang akhir pekan telah datang, walau masih dalam suasana pandemi, tak menghalangi mereka yang sudah merencanakan liburan untuk tetap bepergian melakukan perjalanan.

Namun tetap perlu hati-hati dan diwaspadai, kecelakaan yang melibatkan orang atau kendaraan dengan kereta api di perlintasan sebidang tak jarang berakhir dengan maut.

Perlintasan sebidang, adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan, isu yang mengemuka atau menonjol pada area ini adalah tingginya angka kecelakaan lalu-lintas terutama pada perlintasan yang tidak dijaga.

Baca Juga: All New Honda City, Raih Rating Keselamatan Tertinggi dari ASEAN NCAP

Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia, terjadi 260 kali kecelakaan yang mengakibatkan 76 korban meninggal sepanjang tahun lalu, selain itu PT KAI juga telah menutup 311 pelintasan tidak resmi pada 2018 hingga Juni 2019.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlintasan sebidang kereta api harus menjadi perhatian semua pihak.

Terlebih lagi upaya menutup perlintasan sebidang dengan memisahkan rel kereta api dengan jalan raya melalui jalan layang (flyover) atau jalan kolong (underpass) adalah perintah Undang-Undang No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Baca Juga: Perawatan Ekstra Mobil Berwarna Gelap Agar Tampak Elegan

Karena secara signifikan, area perlintasan di area ini adalah area rawan yang berpotensi terjadi insiden kecelakaan, data
dari Kementerian Perhubungan akhir tahun lalu, bahwa statistik menunjukkan, perlintasan sebidang ini berkontribusi terhadap kecelakaan transportasi secara umum.

Kemenhub juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan atau Permenhub Nomor 94 Tahun 2018 terkait dengan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang.

Sehingga, diharapkan dengan adanya aturan ini, dapat membantu menyelesaikan persoalan perlintasan sebidang yang selama ini rawan terjadi kecelakaan.

Baca Juga: Mobil Klasik Elegan, Citroen DS21 Décapotable 1970, Siap Masuk Balai Lelang Silverstone

Beberapa kasus kecelakaan di area rawan ini, didahului dengan kendaraan mogok di perlintasan sebidang, dari kejadian mogok tepat diatas rel, ada pula yang mengaitkan dengan hal-hal ganjil berbau gaib.

Untuk masalah ini, Head of Regional Training Suzuki Jawa Barat PT Nusantara Jaya Sentosa, Toni Sugiharto Koswara, rela berbagi tips dan pengetahuan.

Menurutnya, siapapun dan dimanapun serta kapanpun ketika mengemudi, hendaknya semua hati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.

 

Baca Juga: Salah Menggunakan Oli, Bisa Membuat Mesin Mobil Rontok

Ketika mengemudi dan akan melewati pintu perlintasan kereta api, pastikan bahwa pintu tersebut masih terbuka saat lewat dan belum ada tanda lonceng atau sirine saat mendekati pintu perlintasan.

“Sehingga kita benar-benar aman saat melintas, lantas mengapa ada mobil yang mesinnya mati saat berada diatas rel? bisa banyak hal yang jadi penyebabnya,” kata Toni.

Salah satu penyebabnya, imbuh Toni, bahwa secara teori lokomotif kereta api memiliki roda kereta yang berisi komponen utama dinamo besar, tentunya dinamo tersebut dapat menghantarkan medan magnet terhadap rel kereta bahkan hampir sejauh 1 kilometer.

Baca Juga: Startup Jerman Electric Brand, Hadirkan Mobil Listrik Modular eBussy

Sederhananya, apabila mobil yang memiliki dinamo dengan kemampuan rendah atau sudah jelek, maka medan magnetnya akan kalah oleh medan magnet dari dinamo yang dimiliki roda kereta api tadi.

Akibatnya dinamo yang ada di mobil tidak bekerja karena terpengaruh medan magnet yang lebih besar, namun bagi mobil yang masih baik dinamonya, kecil kemungkinan akan terjadi hal seperti itu.

Jadi, sebaiknya jika memiliki mobil yang sudah rendah kemampuan dinamonya, harap berhati-hati saat lewat rel kereta api.

Baca Juga: Bugatti Baby II, Mobil ‘Mainan’ Seharga Hampir Rp 1 Miliar

“Upayakan putaran mesin tetap tinggi agar medan magnet tidak kalah oleh medan magnet yang dihantarkan rel baja kereta api,” jelas Toni.

Kemudian berkomentar tentang anggapan kalau membunyikan klakson akan membantu memudahkan starter, dia merespon bahwa membunyikan klakson tidak ada hubungannya dengan kemudahan starter.

“Membunyikan klakson hanya indikator apakah accu masih normal atau tidak,” ujarnya lagi, ditegaskan pula oleh Toni, bahwa kelebihan muatan atau penumpang tidak berpengaruh signifikan dengan mogoknya kendaraan.

Baca Juga: Land Rover Defender 2021 Mobil 4x4 Bermesin 8-Silinder

Kelebihan muatan bukan menjadikan mobil mogok, tetapi beban kendaraan menjadi berat dalam melakukan akselerasi, jadi intinya, untuk mengantisipasi kendaraan mogok dimanapun, hendaknya mobil mesti mendapat perawatan berkala secara teratur.

Sebelum perjalanan cek kendaraan secara sederhana, seperti tekanan angin ban, air accu untuk yang menggunakan accu basah, semua fitur kelistrikan dan bahan bakar yang digunakan.

Baca Juga: Di Max Off-road 4x4 Specialist, Seni Restorasi dan Modifikasi Menemukan Bentuk Terbaiknya

“Pengemudi yang berpengalaman dengan mobil yang dikemudikannya, akan memahami karakter kendaraan tersebut, menguasai instrumen serta fitur yang harus dioperasikan, tidak akan ada kepanikan terhadap kejadian yang menimpa mobilnya,” katanya.

Diingatkan lagi oleh Toni, jika akan melewati perlintasan tanpa pintu sebaiknya jendela dibuka, supaya terdengar peluit atau bunyi kereta sebelum lewat.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler