Berkendara di Tengah Hujan Deras, Upayakan Tetap Berkonsentrasi

- 18 Desember 2020, 06:54 WIB
Windshield-Water-Repellent./Astra Peugeot
Windshield-Water-Repellent./Astra Peugeot /

 ZONA PRIANGAN -  Hujan deras kerap turun di penghujung tahun, menuntut para pengemudi harus lebih waspada pada saat bekendara. Berbagai langkah antisipasi harus dilakukan agar konsentrasi saat berkendara tetap terjaga.

Mobil-mobil keluaran terbaru memang sudah memiliki berbagai berbagai sistem keselamatan yang lengkap seperti lampu kabut dan peredam kabut pada kaca. Peugeot 3008 SUV dan 5008 SUV contohnya memiliki fitur tersebut.

Kedua SUV tersebut juga memiliki pengontrol traksi roda yang dapat membantu pada berbagai kondisi jalan, sensor auto wiping yang mendeteksi jika kaca terkena siraman hujan, dan berbagai fungsi lainnya.

Baca Juga: Bangkit di Tengah Pandemi, Kiprah Mitsubishi Fuso 50 Tahun Turut Membangun Negeri

“Fitur Advanced Grip Control di Peugeot SUV 3008 dan 5008 berguna karena Indonesia punya kondisi jalan beragam, termasuk saat hujan. Kondisi permukaan licin akibat hujan bisa diantisipasi fitur ini.” kata Samsudin, National Technical Advisor dari Astra Peugeot.

Hujan deras maupun disertai kabut mesti dapat dikuasai oleh pengemudi. Harus secara bijak mengatur kecepatan kendaraan di bawah guyuran hujan. Memperlambat laju kendaraan menjadi opsi terbaik untuk menjaga keamanan dan keselamatan berkendara.

Hal ini untuk tetap menjaga kemampuan bereaksi terhadap kendaraan lain dan juga menghindari aquaplanning yang dapat terjadi jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi saat melewati genangan air dan dapat menyebabkan mobil tergelincir.

Baca Juga: Restorasi Mobil Legenda Peugeot, Membangkitkan Kembali Kejayaan Seri 205

Adapun kecepatan rata-rata yang aman dan disarankan adalah sekitar antara 30 hingga 50 km/jam dari kondisi normal, tergantung kondisi di lapangan. Meskipun melaju dengan kecepatan rendah, laju mobil tetap harus terlihat oleh mobil lain terutama yang ada di sekitar. Pastikan lampu besar (headlamp) dan kabut (foglamp) dalam kondisi menyala, agar jarak pandang yang hanya puluhan meter dapat terlihat.

“Saat melaju pada kondisi hujan deras, jangan menyalakan lampu Hazard, karena lampu ini hanya dipakai dalam keadaan darurat. Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas atau dalam kondisi mogok,” tukas Samsudin.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Jumat 18, Desember 2020 Plus Agenda Masa Libur Natal & Tahun Baru

Hujan dan kondusi berkabut menyebabkan proses pengembunan terjadi di dalam dan di luar kaca. Untuk itu pengemudi dapat memaksimalkan fungsi wiper untuk menghilangkan embun pada bagian luar kaca, nyalakan AC agar kaca pada bagian kabin juga tidak mengembun akibat perbedaan suhu.

Usahakan suhu AC disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak berembun. Kuncinya adalah tetap berkendara dengan konsentrasi yang tinggi dan tetap berkendara secara bijak dan aman agar sampai pada tujuan dengan selamat.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah