ZONA PRIANGAN – Sebuah organisasi keamanan siber terkemuka telah memperingatkan para pengemudi, mereka berisiko saat mengisi ulang daya mobil listriknya.
Dikatakan bahwa ketika perusahaan otomotif meningkatkan produksi mobil listrik, mereka tidak cukup serius dalam menangani keamanan siber.
Ketika pengguna mencas kendaraannya, ada koneksi data antara kendaraan dan hub EV stasiun, seperti dilansir laman Express.co.uk.
Stasiun pengisian daya listrik juga terkoneksi ke jaringan internet, seperti halnya peralatan internet, rentan terhadap aksi kejahatan siber.
Check Point Software Technologies memperingatkan bahwa bila aktor ancaman bisa memperoleh akses ke sebuah hub isi ulang daya, ini bisa memiliki konsekuensi serius.
Secara teoritis, lewat sebuah titik isi ulang EV, seorang peretas bisa akses ke sistem manajemen mesin kendaraan dan juga mengganggu keamanan dan kinerjanya atau menonaktifkan kendaraan secara keseluruhan.
Diperingatkan bahwa ini bisa menjadi masalah besar bila kendaraan listrik tersebut adalah ambulans, mobil polisi, bila terlambat bisa mengancam hidup.