Namun seiring dinamika, kini army atau military adalah hanya sebatas alat atau perantara untuk mereka dapat bersilaturahmi dan guyub disini. Erwin menegaskan, bahwa komunitas ini sangat terbuka dan berharap ada edukasi dari siapapun, untuk membuat Supratman Freedom Military bisa besar dan benar.
“Kami akan terus menjaga dan melestarikan semangat para army enthusiast untuk mempertahankan eksistensinya. Menjadikan Supratman Freedom Military sebagai wadah komunitas hoby army. Bersifat terbuka, mempererat silaurahmi dengan para pegiat sejarah dan kolektor bernuansa army,” imbuh Erwin.
Sementara, dengan kegembiraan dan nada serupa juga disampaikan oleh Ketua HDCI Jawa Barat Jonni BS Nugroho, menanggapi terbentuknya Supratman Freedom Military dimana secara historis datang dari alm Budiman yang notabene anggota HDCI.
“Hobi berpakaian dan asesories serba militer atau army gaya dari alm Budiman kemudian menyebar dikalangan anggota HDCI Bandung dan kepada siapa saja orang disekitarnya, hingga akhirnya kini terbentuk Supratman Freedom Military,” kata Jonni.
Di komunitas yang sangat terbuka ini, ungkap Jonni, semangat kebersamaan, bersatu serta bersaudara sangat dijunjung tinggi, belajar bersama untuk berekspresi dan mencoba mempelajari untuk bisa mengerti tentang gaya hidup, mengenakan berbagai asesories yang benar.
“Berkumpul dan saling mengedukasi tentang kebanggaan berseragam, tanpa membeda-bedakan mana pengguna kelas replika, original, atau sekadar fashion, hingga gaya ala First Patton fanatik historis milter yang kuat banget. Army look harus tetap hidup dan terus berjalan,” imbuh Jonni, yang hadir menyemplak Harley-Davidson MT350 jenis trail bernuansa army.***