ZONA PRIANGAN - Suzuki Motor Corp akan menginvestasikan 4,5 triliun yen atau setara Rp523 triliun hingga tahun fiskal 2030 untuk penelitian, pengembangan dan belanja modal untuk kendaraan listrik baterai alias EV.
Pabrikan asal Jepang yang dikenal sebagai pembuat mobil "kei" kompak itu mengatakan akan menginvestasikan 2 triliun yen atau setara Rp230 triliun dalam elektrifikasi dan teknologi mengemudi otonom, sambil mengalokasikan 2,5 triliun yen atau setara Rp287 triliun untuk membangun pabrik baterai EV dan untuk fasilitas energi terbarukan.
Dari dana yang dialokasikan untuk elektrifikasi, 500 miliar yen atau setara Rp57,6 triliun akan diinvestasikan dalam pengembangan teknologi baterai, katanya.
Baca Juga: Era Baru Otomotif: Tesla Meraih Posisi Teratas dan Memaksa Produsen Tradisional untuk Berubah
Pengumuman dari Suzuki ini datang setelah produsen mobil Jepang lainnya meluncurkan program yang serupa guna mengejar ketertinggalan mereka dari pesaing pabrikan Erop dan AS di pasar EV yang tumbuh dengan cepat.
Mazda Motor Corp telah menganggarkan $10,6 miliar atau setara Rp158,5 triliun untuk program elektrifikasi pada jajaran produknya.
Kabarnya Suzuki akan memperkenalkan EV pertamanya, termasuk kendaraan sport kecil dan mobil mikro "kei" di Jepang pada tahun fiskal 2023.
Baca Juga: Honda WR-V Raih Predikat Tingkat Keselamatan Tertinggi dari ASEAN NCAP
Dengan mempertimbangkan daya beli pelanggan, presiden perusahaan Toshihiro Suzuki akan membanderol kendaraan listriknya itu sekitar 1 juta yen atau setara Rp115 juta.