Sedangkan dari HCB sebagai tuan rumah Munas I, selain Atma Sentani ada pula nama Bambang Broto, Paul Banuara 'Coky' Silalahi, Budi Memory, Saulus Lacaden dan nama-nama lain yang ikut mendorong lahirnya HDCI.
Dari Musyawarah Nasional HDCI I/1990 ini, 17 klub HD Pengcab Jawa-Bali yang hadir, disepakati oleh 16 Pengcab melebur menjadi satu dalam wadah HDCI, sedangkan dari ISHD (Ikatan Sport Harley-Davidson) menentukan sikap berdiri sendiri dengan tetap mendukung eksistensi HDCI.
Maka HDCI sejatinya terlahir dari kegiatan Wingday, yang seharusnya penyelenggaraan Wingday ke-V kemudian dialihkan momentumnya menjadi Munas I HDCI.
Jadi, Tahun 1990 adalah tahun krusial, dimana HDCI terbentuk. Bandung adalah kota penting dan bersejarah yang tak dapat dipisahkan dari terbentuknya HDCI.
Atma Sentani (Ketua HCB saat itu) sangat berperan bagi terbentuknya HDCI pada 1990. Sentani aktif mempersiapkan dan memfasilitasi pertemuan dan penyelenggaraan pembentukan HDCI di Bandung.
Terpilih kemudian Ibnu Soebroto yang menjabat sebagai Ketua HDCI di periode pertama dengan durasi yang berjalan untuk 5 tahun (1990-1995).
Baca Juga: Harley Davidson Strap Tank 1908 Merupakan Motor Klasik yang Paling Mahal, Laku Seharga Rp14,2 Miliar
Kemudian periode berikutnya Hindarto (1995-2000) dan berpindah tongkat komando ke Atma Sentani (2001-2005). Namun jabatan Atma Sentani berlangsung 5 bulan karena ada masalah di internal HDCI.
Periode selanjutnya, Ketua HDCI berpindah ke Letjen TNI (Purn) R. Soeyono (2006-2011), yang lantas dilanjutkan oleh Komjen Pol Drs. Nanan Soekarna yang saat itu Wakapolri, menjabat Ketua HDCI selama 2 periode (2011-2016 dan 2016-2021).