Ini Dampak Negatif jika Telat Mengganti Oli Mesin Sepeda Motor

- 21 Juli 2023, 06:32 WIB
Lakukan ganti oli mesin secara rutin dan berkala setiap 2.000 km atau dua bulan sekali.*
Lakukan ganti oli mesin secara rutin dan berkala setiap 2.000 km atau dua bulan sekali.* /DAM

ZONA PRIANGAN - Selain berfungsi sebagai pelumas, oli mesin juga memiliki peran penting sebagai pendingin, perapat, pembersih, dan pencegah karat pada komponen mesin.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman, menjelaskan bahwa beberapa keluhan terkait dengan peran oli pada sepeda motor sering muncul.

Akibat yang ditimbulkan dari oli dengan permasalahannya, di antaranya, sepeda motor kurang tenaga, bahan bakar boros, knalpot mengeluarkan asap putih, mesin mengalami overheat, dan lebih parah lagi mesin rusak sepeda motor mogok tiba-tiba.

Baca Juga: Aneh, Parfum dengan Aroma Minyak Oli WD40 dengan Cepat Terjual Habis, Harga per Botol Rp664.000

"Semua hal tersebut disebabkan karena telat penggantian oli mesin, atau diganti tapi tidak sesuai dengan standar oli rekomendasi dari pabrik sepeda motor tersebut,” jelas Ade.

Seharusnya, penggantian oli mesin dilakukan secara rutin setiap 2.000 km atau setiap 2 (dua) bulan sekali, dan gunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrik sepeda motornya.

Oli mesin rekomendasi berdasarkan pabrikan untuk tipe motor cub, matic, dan sport menggunakan API service SJ, atau yang memiliki grade lebih tinggi dan untuk SAE-nya adalah 10W30, dengan JASO (MA atau MB) disesuaikan dengan tipe motor.

Baca Juga: Salah Menggunakan Oli, Bisa Membuat Mesin Mobil Rontok

Kapasitas oli juga harus disesuaikan dengan standar dan tipe sepeda motor yang digunakan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat batas atas (upper) dan batas bawah (lower) di stik oli.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x