Network
ZONA PRIANGAN - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko tak terima disebut Beking Mobil Listrik Wuling atas pemberitaan yang dibuat oleh Majalah Tempo pada 24 Desember 2023 lalu.
Majalah edisi itu menyebutkan KSP Moeldoko diduga mengintervensi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengakomodir alat pengisi baterai mobil listrik yang tidak sesuai standar.
Dikutip dari Antara, KSP Moeldoko mengatakan pengajuan SNI untuk pengisi daya tipe GBT merupakan hal yang biasa dan tidak dimaksudkan untuk serta-merta mengganti pengisi daya tipe CCS yang saat ini lebih banyak digunakan.
Baca Juga: Inovasi Listrik Terbaru: Tacita Kenalkan Discanto di Dakar 2024
Oleh karena itu, dia menyayangkan kesimpulan investigasi majalah tersebut yang tendensius menyudutkan dirinya melakukan cawe-cawe dalam salah satu program strategis nasional, yakni pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
KSP Moeldoko merupakan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
Menurutnya ia justru memperjuangkan hak pengguna kendaraan mobil listrik, khususnya merk Wuling agar dapat menggunakan kendaraan listrik beserta onderdilnya dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Baca Juga: Xiaomi Bersiap Ubah Permainan: Keunggulan Teknologi EV yang akan Merevolusi Industri
Ia menegaskan bahwa setiap keputusan dan kebijakan yang diambilnya bersama Periklindo hanya untuk keuntungan konsumen mobil listrik di Indonesia.
KSP Moeldoko pun melaporkan Tempo ke Dewan Pers terkait pemberitaan tersebut yang dianggapnya sangat tendensius.
Moeldoko menekankan bahwa inisiatif ini bukan bentuk tekanan, melainkan upaya untuk menyelamatkan pengguna mobil Wuling yang mencapai 20.000 orang.***
