Atap Ruang Guru SDN Gandasari 2 Ambruk, Tidak Ada Korban Jiwa

10 Juli 2020, 14:41 WIB
KEPALA SD Gandasari 2, Desa Gandasari, Kecamatan kasokandel, Kabupaten Majalengka memperlihatkan material langit-langit ruangan yang ambruk menutupi meja guru dan lantai ruang guru, Jumat 10 Juli 2020.*/KABAR CIREBON /

ZONA PRIANGAN - Langit-langit (atap) ruangan Kantor Sekolah Dasar Negeri Gandasari 2, Desa Gandasari, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka ambruk.

Kondisi tersebut diduga rusak akibat tertimpa air hujan yang terus menerus dan usia sekolah yang cukup tua, Jumat 10 Juli 2020.

Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut, karena semua murid belum mulai belajar.

Baca Juga: Taruna Merah Putih Bagikan Ratusan Paket Sembako

Sementara guru juga hanya sewaktu-waktu ke sekolah karena kegiatan belajar mengajar masih dilakukan di rumah masing-masing.

Meurut keterangan Kepala Sekolah Dasar Negeri Gandasari 2, Sukarni disertai salah seorang guru Rina Suprihatin dan Ketua Komite Sekolah Sabungan Simatupang, ambruknya langit-langit ruangan kantor diketahui pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat Rina akan mengambil dokumen administrasi sekolah. Dia mendapati material sudah menutupi meja guru dan lantai ruangan hingga hampir seluruh ruangan kotor dengan material dan debu.

Baca Juga: Misteri Ukiran Kapur Raksasa di Inggris Mulai Terpecahkan

“Saya kaget begitu membuka kunci pintu kantor, meja semua tertutup kalsibor langit ruangan. Atap hampir semua bolong. Saya langsung menghubungi kepala sekolah,” ungkap Rina.

Dugaan ambruknya langi-langit ini terjadi Kamis sore atau tengah malam, karena sehari sebelumnya masih tampak utuh tidak ada tanda-tanda bakal terjadi ambruk.

“Sepertinya ini kejadiannya kemarin,” ungkap Sabungan.

Baca Juga: Pasar Otomotif Mulai Menggeliat, Sigra Memimpin Penjualan Daihatsu

LANGIT-langit ruang guru ambruk diduga lapuk karena tertimpa hujan serta usianya yang sudah tua.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON

Disampaikan Ketua Komite Sekolah, sebetulnya atap gedung sekolah sudah menggunakan baja ringan, namun tampaknya ada rembesan air dari genteng sehingga merusak kalsibor yang dipergunakan untuk langit-lagit ruangan, hingga akhirnya basah dan rapuh.

Gedung sekolah tersebut menurutnya baru dibangun sekitar 10 tahun yang lalu.

Dinding temboknya masih cukup kuat walau usianya sudah sangat lama dan dibangun pada zaman Belanda hampir bersamaan dengan gedung gereja.

Baca Juga: Wali Kota Seoul Ditemukan Meninggal Dunia

Gedung SD ini baru sekali mengalami perbaikan bagian atapnya sekitar 10 tahun lalu.

Kondisi yang sama pernah menimpa ruang kelas VI yang letaknya bersebelahan dengan ruang guru.

Saat itu perbaikan dilakukan oleh pribadi karena sekolah tidak memiliki dana untuk memperbaikinya sementara menunggu pengajuan kepada pemerintah juga cukup lama tidak kunjung turun.

Baca Juga: Tim Baracuda Selamatkan Tiga Nelayan yang Hilang, Kondisinya Sudah Melemah

“Ini sepertinya perbaikan harus sama gentingnya, karena kalau terkena hujan terlalu besar merembes dan akhirnya lembab ke langit-langit. Khawatir ruang kelas lain juga mengalami kondisi yang sama, mending kalau tidak sedang ada kegiatan belajar mengajar bisa selamat, kalau lagi KBM bisa celaka anak-anak,” ungkapnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler