Bahas Peluang Karier Di Masa Pandemi Covid-19, Bandung Jadi Tuan Rumah Seminar Internasional

4 Agustus 2020, 20:22 WIB
DEKAN Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Utomo Sarjono Putro (kedua kiri) berbincang dengan Chairperson of The International Graduates Colloquium (IGC) Yunieta Anny Nainggolan (dari kiri), Wakil Ketua SwissInnovation Challenge (SICA) Isti Raafaldini Mirzanti, dan Chairperson of International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2020 Andika Putra Pratama di sela-sela kegiatan ICMEM 2020 di Gedung MBA ITB, Bandung, Selasa 4 Agustus 2020.* /YURRI ERFANSYAH/ZonaPriangan.com/

ZONA PRIANGAN - Praktisi dan akademisi dari lima negara mengikuti International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2020 yang digelar Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) secara virtual pada 3-5 Agustus 2020.

Dekan SBM IT, Prof Utomo Sarjono Putro mengatakan, konferensi ini menghadirkan nara sumber dari berbagai negara. Termasuk praktisi dan akademisi terbaik dari Indonesia.

“Juga diikuti peserta lebih dari 200 peserta perwakilan dari Malaysia, Jepang, Vietnam, Thailand, serta Indonesia,” kata Utomo saat membuka ICMEM 2020, Selasa 4 Agustus 2020.

Baca Juga: Tempat Hiburan Malam di Jabar Segera Beroperasi di Tengah Pandemi, Asalkan...

Pada kesempatan yang sama, Vice President Samsung Research Indonesia, Alfred Boediman yang menjadi keynote speaker di acara tersebut membahas tentang peluang karier para lulusan periset atau peneliti di dunia akademis dan industri, termasuk bagaimana menghadapi situasi pandemi.

“Dalam hal opportunity, kita harus bergerak cepat, fleksibel, dan dinamis untuk bisa beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini,” ujarnya

Menurutnya ada berbagai hal yang masih terbuka untuk para lulusan riset. Misalnya penelitian dan kerja sama pada area data intelligence.

Baca Juga: Ongkos Jakarta-Bandung Cuma Rp100, Kok Bisa?

"Seperti pada domain analytics di area sales dan marketing, logistik, bahkan people analaytics, hingga tim pengajar yang ingin memperdalam kompetensinya," jelasnya.

Alfred pun mengatakan, yang terpenting menemukan chemistry dalam pekerjaan merupakan hal penting untuk mengembangkan karier.

“Indonesia merupakan negara dan market yang besar. Indonesia juga memiliki SDM yang besar sehingga memiliki peluang yang besar juga,” ucapnya.

Baca Juga: Kisah Seorang Ayah Nekat Curi HP, Agar Anaknya Bisa Belajar Online

ICMEM kelima ini mengangkat tema "Sustainable Development: Orchestrating Business to Respond to Society's latest Challenges".

Sementara Ketua Panitia ICMEM, Andika Putra Pratama, menambahkan dalam tiga hari ini, pihaknya akan mendiskusikan tentang pengembangan dan pelestarian yang berkelanjutan.

"Bagaimana akademisi, mahasiswa, dan industri dapat berkontribusi dalam mengorkestrasi proses bisnis dengan kapasitasnya masing-masing," katanya.

Baca Juga: Bupati Ciamis Gelar Rapat, Bahas Pilkades Serentak

Kegiatan yang dibuka Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah dan Dekan SBM ITB , Prof Utomo Sarjono Putro, juga diselenggarkan bersamaan dengan kegiatan International Graduates Colloquium (IGC) dan SBM ITB SwissInnovation Challenge.

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan perguruan tinggi ternama antara lain UMT, FHNW, dan SALT Network.

Lebih lanjut Andika mengatakan, pada pelaksanaan hari pertama ini, ada beberapa bahasan yang disuguhkan.

Baca Juga: Pemda Kab. Sumedang Bahas Lanjutan Pilkades Serentak

"Di antaranya sesi Talent Scouting dari 3 Industri yaitu Unilever Indonesia, Star Energy Geothermal, dan Merck Life Sciences," ujarnya.

Mereka, jelas Andika, membahas pengelolaan talenta SDM khususnya pegawai muda atau Young Profesional, pengembangan pegawai dari awal, serta praktek internalisasi nilai-nilai di perusahaan.

"Selanjutnya, menghadirkan narasumber Tri Mumpuni, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dan Professor Knut Hinkelmann dari FHNW Swiss yang berbicara mengenai Sustainable Human Capital," ucapnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler