Tekanan Protes Makin Kuat, Erdogan Akhirnya Mencopot Bulu dari Jabatan Rektor Universitas Bogazici Istanbul

- 15 Juli 2021, 22:09 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.*
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.* /Instagram /@rterdogan

Gerakan protes, yang terbesar untuk mengguncang pemerintahan Erdogan dalam beberapa tahun, dimulai di halaman kampus.

Akhirnya unjuk rasa menyebar ke jalan-jalan di Istanbul dan kota-kota besar lainnya dengan dukungan dari penentang pemerintah dan pendukung hak-hak LGBT yang lebih luas.

Baca Juga: Chihuahua, Anjing Kecil dan Lucu Ini Menghadapi Hukuman Mati Karena Menggigit Seorang Wanita

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, mencap demonstran sebagai “penyimpang LGBT”.

Para pengunjuk rasa membantah niat untuk menyebabkan pelanggaran terhadap Islam, lapor Aljazeera.

Demonstrasi mahasiswa menggemakan protes Gezi anti-pemerintah 2013 yang muncul menentang rencana untuk menghancurkan taman Istanbul sebelum menyebar secara nasional.

Baca Juga: Kheira Saadi, Wajah Cantiknya Lebih Pantas Jadi Model Ketimbang Sebagai Petarung dalam Oktagon

Erdogan membandingkan pengunjuk rasa mahasiswa Bogazici dengan "teroris" pada awal tahun dan Bulu, rektor akar demonstrasi, menolak untuk menyerah pada tuntutan untuk mundur.

Bulu, yang melamar menjadi kandidat Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan, adalah rektor pertama yang dipilih dari luar universitas, kata anggota fakultas Bogazici.

Sebuah keputusan pada tahun 2016 selama keadaan darurat yang diberlakukan setelah upaya kudeta yang gagal pada bulan Juli tahun itu memberi presiden wewenang untuk menunjuk rektor universitas.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x