"Hidup saya hancur karena video dari orang yang tidak bermoral yang mencoba menodai reputasi saya," kata Aya yang dikutip egyptindependent.
Aya kemudian menambahkan bahwa dia akan mengambil tindakan hukum terhadap orang tersebut, yang telah merekamnya tanpa izin dan membagikan videonya secara online.
Baca Juga: Yusuf Hamka, Sosok Pengusaha Keturunan Tionghoa yang Membangun 1.000 Masjid di Indonesia
Youssef mendapat dukungan dari aktivis hak perempuan di negaranya yang menyebutnya sebagai korban "perburuan penyihir".
Setelah mendapat banyak dukungan, pihak berwenang setempat telah menunjuk Youssef sebagai guru bahasa Arab di sekolah barunya.
"Keputusan Direktorat Pendidikan di Daqahlia untuk mengembalikan saya ke pekerjaan saya membuat saya merasa bahwa bagian dari hidup saya mulai kembali ke fitrahnya dan bagian dari pulihnya martabat saya," pungkasnya.***