Posidonia, Tumbuhan Terbesar di Dunia Ditemukan Membentang Ratusan Mil di Pantai Australia

- 17 Juni 2022, 22:31 WIB
Rumput laut Posidonia australis di Shark Bay Australia.*
Rumput laut Posidonia australis di Shark Bay Australia.* /UWA /Rachel Austin

ZONA PRIANGAN – Para peneliti di Australia secara tidak sengaja menemukan tanaman terbesar di dunia yang membentang lebih dari seratus mil dan bertahan selama ribuan tahun.

Rumput laut kuno Posidonia australis, atau rumput pita, menutupi kawasan 112 mil di sebelah barat Shark Bay, Australia dan diperkirakan telah berusia sekitar 4.500 tahun, menurut para peneliti di Universitas Western Australia (UWA).

Para biolog semula berencana untuk mempelajari keanekaragaman genetis dari hamparan rumput laut di Shark Bay.

Baca Juga: Zombie Ditemukan di Pedesaan Australia, Peneliti Lakukan Penyelidikan

Tetapi tak sengaja menemukan tumbuhan tunggal di perairan dangkal yang disinari matahari penuh ini, seperti dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B.

Peneliti mahasiswa UWA Jane Edgeloe mengatakan tim tersebut telah mengambil sampel tunas rumput laut dari lingkungan yang berbeda di pantai tersebut untuk menghasilkan suatu “sidik jari” menggunakan 18.000 penanda genetis.

"Jawabannya mengagetkan kita. Hanya ada satu,” kata Edgeloe dalam sebuah rilis pers.

Baca Juga: Serangan Menakutkan 50 Juta Kepiting Menguasai Pulau Christmas, Penduduk Tidak Berani Keluar Rumah

“Ini hanya satu tanaman yang membentang lebih [111 mil] di Shark Bay, membuatnya menjadi tumbuhan paling besar di dunia.”

Rumput laut luar biasa ini tidak bereproduksi dan muncul dari pembenihan tunggal yang berkoloni dan sudah tumbuh selama ribuan tahun.

Tumbuhan ini juga polyploid, mengandung 100% gen yang diturunkan dari masing-masing induknya, bukannya 50%.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

"Tanaman Polyploid sering tumbuh di tempat dengan kondisi lingkungan ekstrem, biasanya mandul, tetapi bisa terus tumbuh bila tidak diganggu.

Dan rumput laut raksasa ini seperti itu,” kata Elizabeth Sinclair, seorang biolog evolusioner di UWA.

Seorang ekolog Martin Breed di Universitas Flinder, yang juga berpartisipasi dalam studi tersebut, mengatakan tumbuhan yang bertahan lama dan mandul merupakan hal luar biasa.

Baca Juga: Rocker Cewek Buka Celana Dalam dan Kencing di Atas Panggung Festival Welcome to Rockville

“Tumbuhan yang tidak memiliki seks cenderung juga menurunkan keanekaragaman genetis, yang secara normal dibutuhkan ketika berdamai dengan perubahan lingkungan,” katanya kepada The Guardian yang dikutip UPI.com.

Para peneliti berencana melakukan banyak eksperimen pada tumbuhan raksasa tersebut untuk memahami bagaimana ia bisa bertahan dan tumbuh subur di kondisi bervariasi di pantai.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x