Dalam umbra, Bulan ini akan tampak merah. Ini sebabnya gerhana bulan kadang disebut sebagai “Bulan Darah.”
"Fenomena yang sama bahwa membuat angkasa biru dan matahari terbenam menjadi merah karena Bulan berubah menjadi merah selama gerhana bulan.
Baca Juga: Boriska Kipriyanovich, Bayi Cerdas yang Mengaku Lahir di Mars dan Tahu Alien Masih Hidup
Ini biasa disebut hamburan Rayleigh. Cahaya menjalar dalam bentuk gelombang, dan warna cahaya yang berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda.
Cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek dan lebih mudah melalui partikel di atmosfer Bumi dibanding cahaya merah, yang memiliki panjang gelombang yang lebih panjang,” jelas NASA dalam situs webnya.
Cahaya merah, jelas NASA, menjalar secara langsung menembus atmosfer.
Baca Juga: Misteri Keturunan Alien, Dua Bocah Berkulit Hijau Ditemukan di Desa Woolpit, Inggris
Ketika Matahari memanas, kita melihat cahaya biru melintas di angkasa. Tetapi ketika Matahari terbenam, cahaya matahari harus melewati lebih banyak atmosfer dan melintas lebih jauh sebelum mencapai mata kita.
"Cahaya biru dari Matahari lebih banyak menghambur, sementara cahaya merah, oranye, dan kuning dengan panjang gelombang lebih panjang akan melewatinya,” jelasnya.
Saat peristiwa seperti gerhana matahari terjadi, Bulan menjadi merah karena hanya cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi mencapai Bulan. Lintasan cahaya ini memberi Bulan warna merah dilihat dari Bumi.