Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, H.Amir Komara, menyatakan, kesiapan sarana prasarana sekolah untuk KBM tatap muka di sekolah sudah mencapai 90 persenan sekarang ini.
"Teknisnya nanti, KBM tatap muka dibagi sesuai shif. Menyesuaikan ketersediaan ruangan kelas dan jumlah siswa di sekolah," ujar H.Amir kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.
Baca Juga: Dadang Hidayat, Anak Bawang yang Akhirnya Mengenakan Ban Kapten Persib
Lebih lanjut dia berharap Kepala Sekolah dan Komite Sekolah atau orangtua siswa menyepakati dahulu, keputusan dimulainya KBM tatap muka di sekolah.
"Jika semuanya siap melaksanakan protokol kesehatan. Baik, sekolah, komite sekolah dan orangtua siswa, silakan diputuskan KBM tatap muka di sekolah. Kemudian, kalau belum siap janganlah dipaksakan. Ini semu demi keselamatan dan kesehatan bersama," ucap H.Amir.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banjar, H.Ahmad Yani, M.Pd., pembelajaran di sekolah itu bagian dari upaya pembangunan mutu dan kwalitas pendidikan.
Baca Juga: Ulah Netizen Cukup Kreatif, Indonesia Lahir dari Akronim Nama Wali Sanga, Kok Bisa Pas Ya?
"Saya ikut merasa prihatin juga atas sebutan guru makan gaji buta selama pandemi. Padahal, tidaklah seperti itu. Walaupun pandemi, KBM tetap berjalan. Di antaranya melalui moda daring dan luring," ujar H.Ahmad Yani.
Menurut Akhmad Yani, berdasarkan SKB 4 Menteri, zona kuning dan hijau dibolehkan KBM tatap muka dengan syarat ada persetujuan orangtua siswa. " Kesempatan itu, kami berharap komite sekolah, orang tua siswa dan sekolah bersinergi. Jangan sampai saling menyalahkan saat dimulainya KBM tatap muka dan segala dampaknya nanti," ujarnya.***