Megalodon termasuk ke dalam kelompok hiu yang disebut hiu mackerel. Anggota dari kelompok ini di antaranya hiu putih besar dan hiu thresher.
Sementara kebanyakan ikan berdarah dingin, di mana suhu tubuhnya sama dengan air di sekelilingnya, hiu mackerel menjaga suhu seluruh bagian tubuhnya lebih hangat dari air di sekelilingnya.
Megalodon berdarah panas memungkinkan ia bergerak lebih cepat, tahan terhadap air yang lebih dingin dan bisa menyebar di seluruh dunia.
Tetapi hal itu secara evolusi berkontribusi pada penurunannya, tulis para peneliti.
Megalodon yang hidup selama masa pliosen, yang dimulai 5,33 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 2,58 tahun yang lalu.
Pendinginan secara global selama periode tersebut menyebabkan naiknya permukaan laut dan perubahan ekologi yang membuat megalogon tidak bisa bertahan.
Penemuan di atas dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Ini mengikuti sebuah studi tahun lalu yang berkesimpulan panjang sebenarnya dari megalodon sebenarnya bergantung pada suhu air.