Jika Astronot Tewas di Luar Angkasa, Apa yang Terjadi dengan Tubuhnya?, Begini Menurut NASA Protocol

- 3 Agustus 2023, 00:17 WIB
Seiring dengan semakin seringnya perjalanan luar angkasa, semakin besar pula kemungkinan seseorang akan meninggal dalam perjalanan.
Seiring dengan semakin seringnya perjalanan luar angkasa, semakin besar pula kemungkinan seseorang akan meninggal dalam perjalanan. /NDTV.com

Jika itu terjadi di Bulan, kru bisa pulang dengan membawa jasad dalam waktu beberapa hari. NASA sudah memiliki protokol rinci untuk kejadian semacam ini.

Karena kembalinya dengan cepat, kemungkinan pemulasaraan jasad tidak menjadi perhatian utama NASA; yang menjadi prioritas nomor satu adalah memastikan kru yang tersisa pulang dengan selamat ke Bumi.

Baca Juga: NASA Mengubah 'Gema Cahaya' dari Lubang Hitam Menjadi Cahaya

Hal ini akan berbeda jika seorang astronot meninggal selama perjalanan 300 juta mil menuju Mars.

Dalam skenario tersebut, kru mungkin tidak bisa berbalik arah dan kembali. Sebagai gantinya, jasad kemungkinan akan kembali ke Bumi bersama dengan kru pada akhir misi, yang mungkin akan berlangsung beberapa tahun kemudian.

Sementara itu, kru kemungkinan akan menyimpan jasad dalam ruang khusus atau kantung jenazah khusus. Suhu dan kelembaban yang stabil di dalam wahana antariksa secara teoretis akan membantu mempertahankan jasad.

Baca Juga: Misi Lucy NASA Memotret Bumi dan Matahari yang Menakjubkan saat Menuju Jupiter

Tetapi semua skenario ini hanya berlaku jika seseorang meninggal di lingkungan bertekanan, seperti stasiun luar angkasa atau wahana antariksa.

Bagaimana jika seseorang keluar ke luar angkasa tanpa perlindungan pakaian luar?

Astronot akan meninggal hampir seketika. Hilangnya tekanan dan terpaparnya tubuh ke hampa udara akan membuat astronot tidak dapat bernapas, dan darah serta cairan tubuh lainnya akan mendidih.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x