KSTAR sebelumnya memiliki pembelok karbon yang memiliki ketahanan panas yang kurang dibanding pembelok tungsten yang sekarang digunakan.
Dilansir UPI.com, pengembangan divertor tungsten dimulai pada 2018. Purwarupa pertama selesai pada 2021, dan instalasi dimulai pada September 2022.
Baca Juga: Lubang Matahari Raksasa, 56 Kali Ukuran Bumi, Melepaskan Badai Matahari Menuju Planet Kita
Tungsten memiliki titik leleh tinggi dan karakteristik percikan rendah, yang berarti tahanan panas telah diperbarui lebih dua lapis, menurut KFE.
KFE mengatkan bahwa, dengan divertor baru ini, diharapkan mencapai operasi plasma kinerja tinggi untuk 300 detik di akhir 2026.***