Misteri Lubang Raksasa di Antartika Berhasil Dipecahkan, Pertama Ditemukan pada 1974

- 17 Mei 2024, 08:03 WIB
Fenomena polynya di Laut Weddell pertama ditemukan sejak 1970-an.*
Fenomena polynya di Laut Weddell pertama ditemukan sejak 1970-an.* /NASA

ZONA PRIANGAN – Para ilmuwan telah memecahkan misteri bagaimana sebuah lubang menganga sebesar dua kali ukuran kota New Jersey ,terbentuk di laut Antartika delapan tahun yang lalu.

Perairan terbuka bebas es yang langka ini, biasa disebut polynya, pertama ditemukan pada 1974 dan dua tahun kemudian kekosongan ini tiba-tiba menutup.

Para ilmuwan lagi-lagi dibuat bingung pada 2016 dan 2017 ketika polynya ini kembali muncul dengan ukuran yang lebih luas dan jauh dari pantai, dan para ilmuwan berusaha mencari jawabannya apa yang membentuk lubang ini.

Baca Juga: Inilah Batas Negara Terpendek di Dunia Hanya 85 Meter Panjangnya

Para peneliti di Universitas Southampton telah menemukan bahwa penyebabnya benar-benar sebuah kombinasi arus air samudera, angin dan meningkatnya tingkat garam di perairan tersebut yang mencairkan es laut.

Para ilmuwan menamai bukaan polynya Maud Rise pada 1970-an setelah pegunungan di bawah air ditemukan di bawah Laut Weddell ini. 

Polynya biasanya terjadi di lat es yang berada di kawasan pantai Antartika setiap tahunnya, tetapi yang ini tidak biasa karena terbentuk ratusan mil jauhnya di samudera terbuka di mana laut ini dalamnya ribuan kaki.

Baca Juga: Shopee dan JKT48 di 6.6 Great Mid-Year Sale, Bawa Keceriaan dan Inspirasi dalam Perjalanan Tengah Tahun

“Polynya Maud Rise ditemukan pada 1970-an ketika satelit pengindera jarak jauh yang bisa melihat es laut di Samudera Selatan pertama diluncurkan,” kata Aditya Narayanan pemimpin studi ini di Universitas Southampton.

“Ini terjadi lewat musim dingin yang berurutan dari 1974 hingga 1976. Tetapi sejak 1970-an ini, terjadi sporadis dengan interval singkat,” tambah Narayanan seperti dikutip Mail Online.

“Tahun 2017 merupakan pertama kalinya kami menemukan polynya yang besar dan berusia panjang di Laut Weddell sejak 1970-an.”

Baca Juga: Kapal Inggris Berbobot 9.000 Ton Dihantam oleh Rudal Milik Militan Houthi di Laut Merah

Para peneliti berusaha untuk mengungkap bagaimana polynya ini terbentuk sejauh ini dari pantai menggunakan peta-peta es laut hasil penginderaan jarak jauh, data dari hewan-hewan laut yang diberi tanda dan model samudera hasil komputer.

Hasilnya menunjukkan arus ini bergerak di sekitaran bawah air Pegunungan Maud Rise di Laut Weddell menciptakan sebuah arus balik yang menggerakkan garam ke permukaan laut.

Para peneliti kini memperingatkan bahwa polynya-polinya ini memiliki efek yang merugikan di berbagai samudera dan berkontribusi pada naiknya permukaan laut sebesar 0,3 inchi dari 2022 hingga 2023.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Mail Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah